BNPB ungkap jumlah taruna TNI AL yang dikerahkan untuk bantu tangani dampak erupsi Gunung Ruang segera ditambah untuk capai target.( foto: cnnindonesia)

Taruna TNI AL Akan Ditambah Bantu Tangani Dampak Erupsi Gunung Ruang

PROBATAM.CO, JAKARTA – Taruna TNI Angkatan Laut (TNI AL) akan turut dikerahkan untuk menangani dampak erupsi Gunung Ruang. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan teknis pengerahan ditangani Deputi Penanganan Darurat BNPB.

Namun, ia kini belum bisa mengungkapkan detail jumlah taruna TNI yang akan dikerahkan. Suharyanto mengatakan taruna yang dikerahkan bakal ditambah.

“Ya, akan diberi dukungan jumlah taruna ditambah,” kata Suharyanto melalui siaran daring, Jumat (3/5/24).

Pengiriman taruna TNI AL juga disebut berdasarkan permintaan langsung Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) VIII Manado Laksamana TNI Nouldy J Tangka.

Laksamana TNI Nouldy J Tangka mengatakan tambahan personel dari unsur taruna dibutuhkan untuk mempercepat proses penyaluran bantuan logistik hingga evakuasi para korban erupsi Gunung Ruang di Pulau Tagulandang.

“Sejak erupsi fase kedua banyak di antara yang dievakuasi sakit, jadi harapan kami ada unsur yang bertambah,” ujar Nouldy.

Berdasarkan data terakhir BNPB, setidaknya dari 12 ribu orang korban masih ada sebanyak 5.719 orang yang berada di Pulau Tagulandang.

Sedangkan BNPB sebagai pemegang kendali di lapangan atas operasi penanganan darurat bencana menargetkan semua korban warga Tagulandang yang bermukim pada radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Ruang tersebut selesai dievakuasi pada Minggu (5/5/24) menuju posko pengungsian di luar pulau itu.

Lantamal VIII Manado sendiri pada Kamis (2/5) malam berhasil mengantarkan 488 orang warga Pulau Tagulandang ke tempat pengungsian di Bitung menggunakan KRI Kakap-811.

Personel Kantor SAR Manado, Kodam XIII/Merdeka, Polda Sulawesi Utara, BNPB, hingga unsur relawan, juga terlibat dalam proses evakuasi para korban masing-masing ke Manado, Minahasa Utara, dan Pulau Siau.

Meski helikopter telah disiagakan, proses evakuasi dari BNPB hingga penyaluran bantuan logistik bagi para korban mengandalkan angkutan kapal laut dan kendaraan darat.

Hal tersebut dikarenakan penerbangan udara masih belum bisa dilakukan seiring asap mengandung debu vulkanik masih keluar dari puncak Gunung Ruang.(*/Del)














sumber: cnnindonesia