PROBATAM.CO, Batam – Realisasi penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) hingga November 2019 mencapai 103 persen.
Hal tersebut disampaikan oleh Unit Manager Comm, Rel, & CSR Marketing Operation Region (MOR) I M Roby Hervindo, di bilangan Batam Centre, Kamis (29/11) kemarin.
“Kalau untuk solar bersubsidi realisasi sampai November ini sudah melebihi kuota yang di tetapkan oleh BPH Migas. Kita sudah realisasikan 103 persen, jadi 3 persen diatas kuota,” ujar Roby.
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) supaya melakukan pengendalian bersama-sama agar konsumsinya bisa sesuai dengan kuota dan tepat sasaran.
“Karena dari temuan BPH Migas ada konsumsi solar subsidi yang tidak tepat sasaran, misalnya kendaraan angkutan tambang dan perkebunan dengan roda diatas 6 ternyata masih menggunakan solar bersubsidi padahal itu tidak diperbolehkan,” jelas Roby.
Secara nasional, Ia melanjutkan, realisasi Pertamina sudah mencapai 115 persen. Kondisi ini menurut dia terjadi merata di seluruh Indonesia.
Sementara untuk Natal dan Tahun Baru, Pertamina kata dia seperti biasa menyiapkan penambahan pasokan secara fakultatif, yang disalurkan ketika saja. Dan itu katanya antara 3 hingga 10 persen saja.
Kalau melihat dari history data tahun sebelumnya, lanjut dia, biasanya kenaikannya diantara kisaran 3 persen dibandingkan konsumsi normal yang disiapkan Pertamina.
Pertamina kata dia juga menempatkan tim Satgas yang bertugas 24 jam terbagi dalam 2 shift. Mereka ini bertugas untuk memastikan penyaluran berlangsung lancar dan tidak ada kekurangan di warga.
Pada kesempatan itu, Roby juga menyampaikan update penyaluran elpiji per November ini dari kuota sekitar 31 ribu metrik ton yang sudah disalurkan oleh Pertamina. Jumlah itu kata dia tersalurkan sesuai kuota yang artinya 100 persen 31 ribu.
“Itu kita siapkan untuk Natal dan tahun baru. Mudah mudahan untuk Batam bisa kita salurkan sesuai dengan kuota yang ditetapkan pemerintah,” katanya. (ani)