PROBATAM.CO, JAKARTA – Ada banyak susu dijual di pasaran. Meski kemasan terlihat serupa, simak beda susu UHT, susu steril, dan susu pasteurisasi.
Belum lama ini viral video seorang perempuan yang marah karena susu UHT yang dibelinya tidak dingin. Karena tidak sesuai dengan yang diinginkan, ia menuntut uangnya kembali.
Video mengundang reaksi beragam dari netizen. Salah satu ada yang berkomentar bahwa susu UHT tak masalah jika tak disimpan dalam lemari pendingin.
Beda susu UHT dan susu kemasan lain
Setidaknya ada tiga jenis susu dalam kemasan yang dijual di pasaran, yakni susu UHT, susu steril, dan susu pasteurisasi. Simak bedanya.
1. Susu UHT
Susu UHT atau ultra high temperature mendeskripsikan cara pengolahan susu setelah diperah. Susu dipanaskan dengan suhu sangat tinggi sekitar 135-145 derajat Celcius selama 2-4 detik.
Proses pemanasan ini membuat susu steril dari bakteri. Tak heran susu UHT bisa bertahan lebih lama tanpa suhu dingin selama kemasan belum dibuka.
2. Susu steril
Susu steril sempat populer di puncak masa pandemi. Susu satu ini dianggap mampu mendukung daya tahan tubuh terhadap serangan virus. Padahal, susu ini tak jauh berbeda dengan jenis susu lain.
Merangkum dari berbagai sumber, susu steril diolah dari susu yang dipanaskan dengan suhu 100 derajat Celcius selama 30 menit. Namun, terlebih dahulu susu dimasukkan dalam kaleng dan dipanaskan bersama kaleng.
Selama kemasannya belum dibuka, susu steril bisa bertahan di suhu ruang.
3. Susu pasteurisasi
Susu pasteurisasi juga diolah dengan cara dipanaskan. Bedanya, susu dipanaskan dengan suhu 72-85 derajat Celcius selama 10-15 detik.
Proses ini tidak akan membunuh seluruh bakteri. Yang terbunuh hanya bakteri penyebab penyakit.
Susu pasteurisasi dalam kemasan harus disimpan dalam suhu dingin yang konsisten agar kualitasnya terjaga.(*/Del)
sumber: cnnindonesia