Ilustrasi. Sejumlah pengusaha akomodasi menyulap vila dan propertinya menjadi tempat penampungan pengungsi Ukraina. (Photo: cnnindonesia.com)

Pemilik Vila Beramai-ramai Sediakan Tempatnya untuk Pengungsi Ukraina

PROBATAM.CO, Jakarta — Satu bulan sejak mula Rusia menginvasi Ukraina, perang belum juga usai. Meski banyak yang mengungsi, tak sedikit dari mereka yang memilih bertahan di negeri sendiri.

Kondisi tersebut membuat banyak orang bersimpati. Salah satunya adalah Desislava Tosheva dari Sofia, Bulgaria. Rasa ibanya mendorongnya untuk membantu menyediakan akomodasi di berbagai negara bagi para pengungsi.

Melansir CNN, Tosheva membuat sebuah grup Facebook dengan nama ‘Akomodasi, Bantuan, dan Tempat Tinggal untuk Ukraina’. Tak dinyana, grup itu justru menarik perhatian 80 ribu anggotanya.

“Saya pikir kami tidak akan mendapatkan lebih dari 200 anggota,” ujar Tosheva.

Grup itu berisi para pemilik hunian atau vila yang biasa digunakan untuk berlibur. Namun, dalam kesempatan ini, mereka mengubah vilanya menjadi tempat pengungsian bagi warga Ukraina yang mencari tempat berlindung.

Dalam grup itu, calon tuan rumah mengunggah tempat yang mereka tawarkan. Pengungsi Ukraina bisa mencari tempat sesuai yang dicari atau dipilihkan melalui admin.

Hingga saat ini, Tosheva dan adminnya telah mengatur akomodasi untuk sekitar 90 pengungsi Ukraina.

Sebagian besar properti atau vila ini sebelumnya disewakan melalui platform agen pariwisata seperti Airbnb dan lainnya. Kini, vila-vila tersebut digunakan untuk menampung pengungsi Ukraina.

Tosheva tak sendiri, sejumlah masyarakat yang bergerak di industri pariwisata atau perhotelan juga melakukan hal yang sama.

Hunian di Tengah Pertanian Inggris

Ilustrasi pengungsi Ukraina. (Photo: cnnindonesia.com)

Dengan pondok jerami, gereja abad pertengahan, dan perbukitan hijau di kejauhan, termasuk Glastonbury Tor yang terkenal, desa Somerset di Compton Dundon adalah magnet bagi mereka yang mencari liburan pedesaan di barat Inggris.

Caroline Williams, yang telah lama pensiun dari pekerjaanya, kerap menyewakan kamar di rumah pertaniannya yang cantik, ditambah gudang yang telah diubah menjadi akomodasi liburan di Airbnb. Tempat liburannya itu tidak pernah kehabisan penyewa, tapi ada rasa dalam dirinya yang selalu merasa kurang.

Saat kabar tentang Rusia dan Ukraina menyebar, dia mulai memikirkan apa yang bisa dilakukan untuk membantu pengungsi yang menjadi korban perang. Sekarang, dia menawarkan dua kamar di rumah pertaniannya, ditambah setengah dari gudang apartemen mandiri kepada para pengungsi.

“Saya berkeliaran di taman di bawah sinar matahari, dan saya tidak bisa berhenti memikirkan para pengungsi,” katanya.

Hotel dan Penginapan untuk Pengungsi Ukraina

Kash Bhattacharya seorang travel blogger yang berbasis di Berlin mengajak teman-temannya, Rosie William dan Charlote Hall, yang menjalankan bisnis agen pemasaran hotel di Inggris, Stay the Night.

Kali ini, mereka meluncurkan platform yang mengumpulkan berbagai tawaran akomodasi bagi para pengungsi dari seluruh dunia.

Hingga saat ini, ada lebih dari 225 tempat di 19 negara, mulai dari rumah atau unit kamar yang tersedia bagi pengungsi Ukraina.

“Kami tidak yakin apa yang diharapkan, tetapi kami ingin melihat apa yang bisa kami lakukan, dan kami mendapat respons yang luar biasa sehingga memotivasi kami lebih jauh lagi,” kata Hall .(*)

Sumber: cnnindonesia.com

BACA JUGA

WNI Ungkap Warga Rusia Masa Bodoh soal Perang hingga Harga Naik

Probatam

Rusia Menggila, First Lady Jill Biden Diam-diam Kunjungi Ukraina

Probatam

PM Inggris Tak Percaya Ancaman Putin Bakal Luncurkan Nuklir

Probatam

Prancis Desak Rusia Tak Hadiri Rapat G20, Ikut AS Cs Walk Out

Lamkaruna

Rusia Makin Ganas, Tak Ada Satu Sudut di Ukraina Dirasa Aman

Probatam

Rusia Makin Brutal Gempur Ukraina Timur, 10 Warga Sipil Tewas

Probatam