PROBATAM.CO, Kampar – Dinas Perikanan Kabupaten Kampar tengah mencari operator pengelola gudang beku terintegrasi (Integrated Cold Storage) yang memproduksi hasil ikan budidaya air tawar yang ada di Riau, dan provinsi lainnya di pulau Sumatera.
Kepastian atas hal itu disampaikan Ketua Tim Seleksi, Dwi Agusrianto, S.Pi melalui sekretaris tim seleksi Yulhadis, S.Pi, M.Si di Bangkinang, Rabu, (4/12).
“Jadwalnya resmi dibuka hari ini,” sebut alumnus Fakultas Perikanan Universitas Riau itu.
Pada lelang ini panitia mempersilahkan semua lembaga usaha berbadan hukum yang bergerak di bidang perikanan seperti BUMN, BUMD, Perseroan Terbatas, Koperasi dan lainnya mengajukan penawaran sesuai estimasi nilai limit aset pabrik ICS yang tercantum pada dokumen tayang, baik pada website dinas komunikasi informasi persandian yang beralamat www.kominfosandi.kamparkab.go.id dan atau alamat website LPSE Kampar www.lpse.kamparkab.go.id
“Proses pendaftaran berlangsung sejak 4 Desember 2019 s/d 6 Desember pada hari kerja. Semua kerangka acuan kerja juga sudah kami upload,” tambahnya.
Dikatakan, tidak ada pembatasan kawasan domisili terhadap perusahaan yang mengikuti proses lelang.
Kebijakan tersebut diterapkan karena sebagai penanggungjawab utama, Dinas Perikanan Kabupaten Kampar bercita menemukan perusahaan yang benar-benar mampu mengelola dan memasarkan hasil usaha budidaya ikan air tawar yang mereka produksi menembus pasar lokal, regional bahkan mancanegara.
“Ruhnya disitu. Jadi kita ingin peserta tender sekaligus pemenangnya benar-benar lembaga profit yang punya pengalaman pasar,” tegasnya.
Nah, silahkan unjuk gigi apalagi selaku pemilik asset, Pemda bakal memberikan sejumlah kemudahan agar usaha beku ikan yang berlokasi di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau ini mampu berkontribusi terhadap perbaikan nasib petani ikan air tawar di Indonesia.
“Silahkan mendaftar dan ambil dokumen di kantor dinas perikanan Kabupaten Kampar,” ajaknya.
Sebagaimana diketahui, gudang beku (cold storage) berkapasitas 100 ton di Desa Koto Perambahan itu berdiri diatas lahan bangunan seluas 4.200 meter persegi dari total kawasan 6.4 hektare yang sudah dibebaskan.
Fokus usaha pada produksi fillet ikan air tawar khususnya patin, nila dan lele. (anr)