Era Kendaraan Listrik Datang, Bagaimana Nasib Audio Mobil?

PROBATAM.CO, Jakarta – Era kendaraan listrik mulai menjajaki Indonesia. Mau tidak mau pengembangan harus dilakukan oleh para pelaku di industri otomotif tanah air, termasuk industri sistem suara atau audio mobil.

Dengan adanya era kendaraan listrik CEO Audioworkshop, Wahyu Tanuwidjaja mengatakan, nasib audio mobil akan baik-baik saja selama mau melakukan inovasi mengikuti arus.

Dan hal tersebut sudah berjalan. Hadirnya kendaraan listrik kata Wahyu berjalan beriringan dengan perkembangan-perkembangan yang ada di industri audio mobil. “Sekarang gini, semua jalan berbarengan,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin 19 Agustus 2019.

Karena saat ini menurutnya dalam industri audio mobil sudah ada teknologi yang bersinambungan dengan mobil listrik yakni terkait efisiensi. Teknologi itu disebut Class D.

“Karena gini ketika kita bicara electric vehicle kita bicara efisiensi. Listrik terutama. Nah di dalam car audio sudah ada yang namanya teknologi Class D. Class D amplifier itu mempunyai efisiensi 90 something persen,” tutur Wahyu.

Wahyu menjelaskan teknologi Class D merupakan kasta dalam sistem suara atau lebih tepatnya pada amplifire, yang mana dengan teknologi tersebut panas yang dihasilkan hanya 6 persen sisanya menjadi suara.

“Kalau amplifire dia ada kelas-kelasnya. Class A, B, A-B, D, C. Nah kalau amplifire yang biasa yang sepuluh tahun lalu kita pakai itu kebanyakan adalah Class B atau A-B. Efisiensinya 50 persen. Maksud 50 persen adalah energi yang dia sedot dari itu diubah jadi panas, 50 persen jadi suara,” papar Wahyu

“Kemudian keluar teknologi Class D. Kelas D ini apa sih? Beda dengan digital tapi dia memakai prinsip-prinsip digital dengan Class D berapa dia mau pakai berapa dia sedot. Dan panasnya itu hanya sekitar 6 persen jadi 90 persen lebih dia berubah jadi suara,” tambahnya.

Wahyu menegaskan nasib industri audio mobil di era mobil listrik akan baik-baik saja dengan adanya teknologi tersebut. “Nah contohnya apa kalau anda sudah pakai kendaraan listrik sudah enggak cocok pakai Class A-B harus kelas D,” ujarnya.(*)

tempo.co