Menurut Kemendag, viral beli minyak goreng pakai fotokopi KK dan bukti vaksin bukti ritel dan perdagangan melakukan kreativitas dalam distribusi. (photo: cnnindonesia.com)

Kemendag soal Beli Minyak Goreng pakai KK-Bukti Vaksin: Gak Masalah

PROBATAM.CO, Jakarta — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menanggapi soal persyaratan membeli minyak goreng harus dengan Kartu Keluarga (KK) dan bukti vaksin covid-19 yang mendadak viral.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menegaskan seharusnya tak ada persyaratan semacam itu karena minyak goreng seharusnya tidak langka lagi.

“Nggak ada lah di Kementerian Perdagangan itu. Saya lagi meneliti kenapa ini, harusnya banjir minyak goreng, malah nggak banjir. Ini sedang saya susuri, saya sudah menggelontorkan enam hari ini sudah 115 juta liter kok masih langka juga,” tutur Oke kepada CNNIndonesia.com, Senin (21/2).

Oke sendiri menyadari bahwa munculnya syarat-syarat kreatif tersebut merupakan upaya para pelaku usaha untuk meratakan distribusi minyak goreng agar tak diserbu habis setiap kali mulai jual.

“Kalau udah gitu ritel modern nggak tahan, jadi kalaupun nanti pelaku perdagangan baik itu ritel modern, atau pedagang melakukan dengan kreativitasnya sendiri dalam rangka pemerataan nggak masalah bagi saya, sampai situasi normal,” kata Oke.
poster

Oke mengingatkan semua pihak dalam rantai distribusi harus tertib dan disiplin dalam penyaluran minyak goreng kepada masyarakat dan ia memastikan siapapun yang mencoba mendistorsi distribusi akan ditindak tegas,

“Semua rantai distribusi dan tata niaga harus tertib, harus disiplin pasti saya lakukan. Saya dan semua tim bergerak ke seluruh provinsi dan memastikan kelancaran distribusi, manakala ada hal-hal yang mendistorsi distribusi pasti kami lakukan tindakan tegas,” ungkap Oke.

Ia mengatakan bahwa saat ini yang menjadi prioritas Kemendag adalah memastikan stok minyak goreng tersedia dari hulu ke hilir, supaya mencukupi bagi masyarakat supaya jual-beli minyak goreng dapat kembali lancar.

“Kasihan lah mereka juga diserbu kalau mereka nggak ngatur, misalnya tadi pakai KTP, pakai apa supaya nggak bolak-balik kan demi pemerataan. Karena jalur distribusinya belum lancar. Saya lagi di Surabaya menyusuri itu,” tandasnya.(*)


Sumber: cnnindonesia.com

BACA JUGA

KPPU Usul Turunkan HET Minyak Goreng, Ini Jawaban Mendag

Indra Helmi

India Setop Ekspor Beras, Kemendag Pastikan RI Nggak Bakal Terdampak

Indra Helmi

Harga Telur Turun, Kemendag: Produksi Peternak Mulai Normal

Indra Helmi

Pemerintah Jual Minyak Makan Merah Rp9.000 Mulai Januari 2023

Indra Helmi

Janji Zulhas Serba 2 Minggu: Harga Sawit Naik hingga Minyak Goreng di Papua

Indra Helmi

Pengusaha Desak Penghapusan DMO-DPO Sawit Segera Terealisasi

Indra Helmi