Ilustrasi (Photo : ist/net)

Sentimen Jokowi Tak Mempan, Rupiah Masih Melemah di Rp14.475/USD

Sentimen kemenangan Jokowi pada pemilihan Presiden kali ini terlihat tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada pasar valuta. Terkini, Rupiah diperdagangkan di kisaran Rp14.475 per Dolar AS

PROBATAM.CO – Sentimen kemenangan Jokowi pada pemilihan Presiden kali ini terlihat tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada pasar valuta. Sementara seperti diwartakan dalam ulasan sebelumnya pengaruh luar biasa sentimen kemenangan Jokowi hingga mampu melonjakkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di bursa saham Indonesia.

Sekedar catatan, gerak indeks di bursa saham Asia yang hingga siang ini masih menampakkan adanya tekanan jual, meski sebagian besar indeks terlihat mampu menginjak zona positif. Namun gerak naik IHSG terlihat masih cenderung tajam di tengah terpaan sentimen memanasnya tensi dagang AS-China.

Namun sayangnya, gerak IHSG yang melonjak tinggi dengan tersulut sentimen kemenangan Jokowi tak mampu diikuti gerak nilai tukar mata uang Rupiah. Pantauan terkini menunjukkan, gerak nilai tukar Rupiah yang seiring dengan kecenderungan melemah sejumlah besar mata uang Asia.

Saat ulasan ini disunting, Selasa siang (21/5) jam 13:48 wib, mata uang Asia hanya menyisakan Peso Filipina, Dolar Hong Kong, serta Yuan China yang masih bertahan di zona penguatan. Ketiga mata uang tersebut pun tercatat masih rentan untuk segera beralih ke zona pelemahan.

Sedangkan sebagian besar lain mata uang Asia terpantau masih terjebak di zona pelemahan secara konsisten hingga kini, termasuk Rupiah. Pelemahan mata uang Asia kali ini dipimpin oleh Baht Thailand, Ringgit Malaysia dan Rupee India, namun kisaran pelemahan yang terjadi masih tak terlalu jauh terpaut dengan pelemahan Rupiah.

Terkini, Rupiah diperdagangkan di kisaran Rp14.475 per Dolar AS atau melemah 0,17% dibanding posisi penutupan sesi perdagangan hari sebelumnya. Sebagaimana diwartakan sebelumnya, pelaku pasar yang masih memberikan perhatian pada sentimen masih panasnya tensi dagang AS-China dalam sesi perdagangan kali ini.

Kabar terkini sebelumnya menyatakan, langkah pelarangan Huawei oleh Presiden Trump yang dikhawatirkan investor akan merembet imbasnya pada kinerja keuangan sejumlah perusahaan yang selama ini telah terlanjur terlibat kerjasama bisnis dengan Huawei.

Masih belum beranjaknya suhu tensi dagang, akhirnya membuat investor terseret untuk melakukan tekanan jual, hingga membuat nilai tukar mata uang Asia semakin melemah. Sentimen kemenangan Jokowi di gelaran pilpres, dengan demikian tertepis oleh sentimen muram dari tensi dagang AS-China.

Baca artikel lainnya terkait indeks Dolar As terhadap Rupiah di Bizlaw.id

BACA JUGA

Probatam

Jumlah Pembayaran Klaim Meningkat dari Tahun 2022, BPJS Ketenagakerjaan Batam Sekupang Pastikan Ketahanan Dana Tetap Aman

HDM Fayyadh

Hingga Pelosok Tanah Air, Tri Kembali Gelar Turnamen H3RO Esport 4.0

HDM Fayyadh

Pendapatan Indosat Berhasil Tumbuh 9,9 persen Menjadi Rp11,9 Miliar pada Kuartal I 2023

HDM Fayyadh

1.444 Marbot se-Indonesia Terima Donasi Ramadan dari Indosat dan Pelanggannya

HDM Fayyadh

BPJAMSOSTEK Batam Nagoya Lakukan Pembinaan PLKK se-Batam Guna Tingkatkan Kualitas Pelayanan

HDM Fayyadh