PROBATAM.CO, Batam – Kantor pelayanan Bea dan Cukai Batam melaksanakan pencanangan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), Kamis (16/5). Pencanangan ini dilakukan sebagai komitmen Bea dan Cukai Batam dalam mewujudkan clean goverment serta good governance yang bebas dari korupsi kolusi dan nepotisme.
Terlaksananya pencanangan ini diharapkan Bea dan Cukai Batam menjadi institusi dilingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan kepada pengguna jasa secara optimal, transparan, dan memenuhi kepuasan semua pemangku kepentingan.
“Kita deklarasikan bahwa kantor Bea Cukai Batam akan menuju wilayah yang bebas dari korupsi dan lokasi bersih melayani,” kata Kepala Bea dan Cukai Batam, Susila Brata.
Menurut dia, kegiatan ini merupakan tindak lanjut program Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang dari program tersebut meliputi dua belas kawasan yakni Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Bandara Kuala Namu Medan, Bandara Hasanudin Makasar, Bandara Hang Nadim Batam dan Bandara Ngurah Rai Bali.
Acara pencanangan ini dilaksanakan di Aula lantai 3 kantor Bea dan Cukai Batam yang dihadiri oleh pimpinan dan perwakilan dari 17 instansi pemerintah maupun dunia usaha dan pihak Kepolisian Daerah Kepulauan Riau, Badan Pengusahaan (BP) Batam, Balai Karantina Batam, Imigrasi Batam, Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam, Himpunan Kawasan Industri, Bubu Hang Nadim Batam, Kantor Wilayah DJP Kepulauan Riau, KPKLN Batam, BSOP Batam, Perwakilan Ombudsmand RI kepri, Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Batam, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Asosiasi Jasa Pengiriman Expres.
Selain itu, turut hadir dari Pos dan Logistik Indonesia (ASPERINDO), Batam Shipyard & Offshore Acociation (BSOA), Indonesia Nasional Shipowners, dan Associaton DPC Batam (INSA).
(ina)