PROBATAM.CO, Batam – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Mahfud MD aktovitas perdagangan orang di Pulau Batam, Kepulauan Riau (Kepri) sudah mengakar dan turun temurun. Makanya, aktivitas ini di Batam tumbuh subur dan terus berkembang.
“Perlu kerjakeras dan saling koordinasi jika ini ingin dibasmi, karena 85 persen kasus TKI ilegal terdapat di perbatasan atau pulau terdepan,” tegas Mahfud MD usai menghadiri kegiatan perang semesta melawan sindikat penempatan ilegal pekerja migran indonesia di Swiss Bell Hotel Harbourbay, Batam, Kamis (6/4/2023).
Mahfud mengaku, moppdus operandi penempatan TKI ilegal ini sudah diketahui, dan siapa saja yang membackingi, dirinya juga sudah diketahui.
Begitu juga bagaimana pola diberangkatkan kedaerah mana, kemudian diloloskan melalui pintu mana, seperti melalui PLBN, pelabuhan dan bandara juga sudah diketahui.
“Karena ada oknum di aparat kita dan ada sindikat dari masyarakat, dan sejauh ini sudah kami kenal, tinggal dilakukan pengembangan dan pembahasan di Jakarta,” tegas Mahfud.
“Tapi maaf saya belum dapat menyebutkan secara rinci daftar nama oknum-oknum tersebut, biarkan data dan barang bukti yang mengungkap semua,” tambah Mahfud.
Lebih jauh Mahfud mengatakan adapun rincian kasus perdagangan orang pada tahun 2018 sebanyak 184 kasus, tahun 2019 sebanyak 191 kasus, tahun 2020 sebanyak 383 kasus, tahun 2021 sebanyak 624 kasus dan tahun 2022 sebanyak 528 kasus.
“Seperti saya katakan tadi, 85 persen kasus perdagangan orang ini terjadi di daerah perbatasan, karena daerah perbatasan sangat rentan menjadi tempat penyelundupan TKI ilegal seperti perairan Sumut, Kalimantan, dan Kepri tentunya,” ungkap Mahfud.
Bahkan Khusus di wilayah Kepri, berdasarkan data sejak tahun 2021 sampai 2023, tercatat sudah ada 62 kasus penyelundupan orang dengan tersangka 118 orang dan korbannya 546 orang.
“Dari data yang didapat, menunjukkan lapisan pemerintah dan masyarakat Indonesia belum kompak dan belum komitmen akan pemberantasan perdagangan orang. Untuk itu saya mengimbau kepada Majelis Ulama, dewan Gereja dan sejenisnya untuk memberikan pengertian kepada masyarakat akan bahaya perdagangan orang bagi kemanusiaan,” pungkas Mahfud.
Pantauan Kompas.com dilapangan, usai memberikan pemaparan dikegiatan perang semesta melawan sindikat penempatan ilegal pekerja migran indonesia di Swiss Bell Hotel Harbourbay, Batam, Kamis (6/4/2023), Mahfud langsung menuju ke Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre.
Disana Mahfud melalukan perbincangan dengan sejumlah petugas imigrasi yang bertugas dan melihat kondisi pelabuhan tersebut.