PROBATAM.CO, Jakarta — Siswi Iran ramai-ramai melepas hijab mereka di sekolah sebagai bentuk protes terhadap pemerintah menyusul kematian Mahsa Amini pada September lalu.
Dalam sejumlah video yang tersebar di media sosial, banyak siswi sekolah yang mengunggah video melepas hijab mereka sambil mengacungkan jari tengah ke foto Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Ebrahim Raisi di kelas.
Beberapa video yang telah diverifikasi BBC pada Rabu (5/10) menunjukkan demonstrasi juga berlangsung di halaman sejumlah sekolah dan jalanan di beberapa kota di Iran.
Di Karaj, siswa perempuan dilaporkan memaksa seorang pejabat pendidikan keluar dari sekolah mereka.
Rekaman video yang tersebar memperlihatkan para siswi sekolah meneriakan pejabat itu “malu” dan melempar benda yang tampak seperti botol air kosong ke arah pejabat tersebut sampai dia mundur keluar gerbang sekolah.
Di salah satu sekolah lainnya di Karaj yang tak jauh dari Ibu Kota Teheran, para siswi terdengar berteriak: “Jika kita tidak bersatu, mereka akan membunuh kita satu per satu.”
Sementara itu, di selatan Kota Shiraz, puluhan siswi sekolah memblokir jalan utama kota sambil melambaikan hijab mereka di udara sambil berteriak “mati lah diktator!” yang merujuk pada Khamenei, dikutip BBC.
Protes soal aturan hijab ini awalnya dipicu oleh kematian Amini pada 16 September lalu. Perempuan 22 tahun itu meninggal dunia dalam penahanan polisi moral setelah ditangkap gegara menggunakan hijab tak sesuai aturan.
Kematian Amini pun memicu kecamanan dan protes dari warga Iran terutama perempuan hingga meluas ke negara lain seperti Eropa dan Amerika Serikat.
Setidaknya 92 orang tewas akibat bentrok dengan aparat dalam serangkaian demonstrasi di Iran terkait kematian Mahsa Amini sejak September lalu.
Kelompok pemantau hak asasi manusia Iran Human Rights (IHR) melaporkan total angka kematian itu setelah bersusah payah menghimpun data dari berbagai jalur, termasuk jejaring sosial.
Memasuki pekan ketiga, protes masih membara di berbagai penjuru Iran. Kebanyakan demonstran merupakan perempuan yang memprotes pengekangan terhadap kaum hawa di Iran.
Tuntutan protes pun meluas menjadi tidak hanya meminta keadilan untuk Amini, tapi juga untuk menyuarakan anti-pengekangan terhadap kaum perempuan.
Berbagai aks protes pun berlangsung mulai dari membuka hijab hingga mencukur habis rambut.
Tak hanya di Iran, gelombang protes ini juga sampai ke berbagai negara lain di mana perempuan terkekang, seperti Afghanistan.(*)
Sumber: cnnindonesia.com