PROBATAM.CO, New York – Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi terus melakukan pertemuan bilateral jelang High Level Week (HLW) Sidang Umum PBB ke-77 di New York. Dalam pertemuan-pertemuan ini, RI mendapat dukungan terkait presidensi G20 hingga keketuaan ASEAN pada 2023.
Menlu Retno secara berurutan melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu India S Jaishankar dan Menlu Thailand Don Pramudwinai, Senin (19/9/2022) di New York, Amerika Serikat. Menlu Retno dan Menlu India membahas G20 dan situasi di Myanmar dalam pertemuan empat mata tersebut.
Diskusi mengenai G20 dilakukan Indonesia dan India secara reguler karena India akan menerima tongkat presidensi dari Indonesia pada 16 November 2022. “Diskusi reguler ini diperlukan agar terjadi kesinambungan antara satu presidensi dengan presidensi berikutnya,” kata Menlu Retno.
“Komunikasi seperti ini penting dilakukan dengan negara negara anggota G20 agar Presidensi G20 Indonesia dapat menghasilkan kerja sama konkret yang tidak saja bermanfaat bagi negara anggota, namun bagi dunia”, ujar Retno.
Sementara itu, Menlu Jaishankar menyampaikan dukungan kuat India terhadap presidensi Indonesia. Mengutip apa yang disampaikan Menlu India, Menlu Retno menyebut kesuksesan presidensi Indonesia akan menjadi awal kesuksesan presidensi India di 2023.
Terkait perkembangan di Myanmar, Retno menyampaikan kekecewaan Indonesia atas tidak adanya kemajuan signifikan pelaksanaan 5 Points Consensus (5PC) dan berharap India dapat melanjutkan dukungannya terhadap 5PC ASEAN.
Dukungan Keketuaan ASEAN
Menlu Retno mengapresiasi dukungan Thailand kepada Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023. Dukungan tersebut disampaikan Menlu Don Pramudwinai dalam pertemuan bilateral setelah Retno bertemu Menlu India.
“Keketuaan ini dijalankan dalam kondisi dunia dan kawasan yang tidak mudah. Dukungan dari semua negara anggota ASEAN akan sangat membantu Indonesia dalam menjalankan keketuaannya”, kata Menlu Retno.
Retno menyampaikan ASEAN menghadapi tantangan eksternal maupun internal terkait situasi dunia yang sangat dinamis. Tantangan internal yang dihadapi, kata Retno, yakni krisis politik di Myanmar yang berkepanjangan.
Kedua Menlu bertukar pikiran mengenai cara terbaik yang perlu dilakukan ASEAN agar dapat terus menjadi lokomotif stabilitas dan kemakmuran kawasan. Kedua Menlu sepakat melanjutkan diskusi isu Myanmar pada Oktober di Bangkok.(*)
Sumber: detik.com