PROBATAM.CO, Jakarta – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan bahwa laporan PBB menegaskan kembali pandangan AS bahwa China melakukan kejahatan manusia di Xinjiang. AS menyerukan agar Beijing bertanggung jawab.
Seperti dilansir AFP, Jumat (2/9/2022), Blinken mengatakan bahwa Amerika Serikat “menyambut baik” laporan “penting”, yang dirilis beberapa menit sebelum kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet–yang dikecam keras oleh Washington karena kunjungannya baru-baru ini ke China–meninggalkan jabatannya.
“Laporan ini memperdalam dan menegaskan kembali keprihatinan serius kami mengenai genosida yang sedang berlangsung dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan otoritas pemerintah RRC terhadap Uyghur,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Kami akan terus meminta pertanggungjawaban RRC dan meminta RRC untuk membebaskan mereka yang ditahan secara tidak adil, mempertanggungjawabkan mereka yang hilang, dan mengizinkan penyelidik independen akses penuh dan tanpa hambatan ke Xinjiang, Tibet, dan di seluruh RRC,” katanya.
Laporan PBB itu merinci serangkaian pelanggaran hak termasuk penyiksaan dan kerja paksa terhadap orang Uyghur dan sebagian besar minoritas muslim lainnya, yang membuat marah Beijing.
Laporan itu mengatakan China mungkin telah melakukan “kejahatan terhadap kemanusiaan” tetapi tidak menyebut perlakuannya terhadap Uyghur sebagai “genosida”, sebuah tuduhan yang dibuat sejak awal 2021 oleh Amerika Serikat dan sejak itu dianut oleh badan legislatif di beberapa negara Barat lainnya.(*)
Sumber: detik.com