PROBATAM.CO, Jakarta — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengusut relasi antara luka sayatan dengan penembakan yang ada di tubuh Brigadir J, Jumat (15/7).
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan langkah itu termasuk bagian dari pemantauan dan penyelidikan yang dilakukan oleh lembaganya.
“Komnas HAM saat ini mengumpulkan semua informasi dan mulai mendiskusikan mendalam di antara tim kami yang ada divisi saya pemantauan dan penyelidikan, untuk melihat karakter pola dan relasi luka,” kata Anam kepada wartawan.
“Misalnya, apakah ini tembakan, apakah ini sayatan dan sebagainya. Itu sudah kami lakukan saat ini per hari ini,” imbuhnya.
Untuk mengetahui itu, kata Anam, pihaknya terus mengumpulkan informasi dan fakta dari peristiwa yang terjadi. Anam menyebut Komnas HAM akan turun ke tempat kejadian, yakni rumah Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
“Kami sedang mengumpulkan semua informasi soal peristiwa dari berbagai pihak, nanti itu yang akan kami rekonstruksi di kami, baru kami akan masuk ke ruang yang lebih dalam menanyakan semua pihak,” ujar dia.
Anam berkata pengumpulan data dan informasi terkait identifikasi relasi luka sayatan dengan tembakan baru pada tahap awal. Pihaknya berjanji akan mengumumkan perkembangan hasil penyelidikan pada Minggu (17/7).
“Nah apa yang kami lakukan? dalam waktu dekat tunggu hari minggu, pasti kami akan ada kabar baru,” ujarnya.
Sebagai informasi, Komnas HAM membentuk tim terpisah dengan tim khusus yang dibuat oleh kepolisian.
Berdasarkan UU No 39/1999, Komnas HAM adalah lembaga negara independen. Karenanya kerja-kerja penegakan HAM termasuk penanganan kasus harus dilakukan secara mandiri.
Namun demikian, Komnas HAM dan kepolisian akan bertukar informasi dan data temuan terkait kasus tersebut.(*)
Sumber: cnnindonesia.com