Tak hanya mengetahui saturasi oksigen, oxymeter ternyata juga bisa digunakan untuk mengecek kesehatan jantung. Bagaimana caranya? (Photo: cnnindonesia.com)

Cara Cek Kesehatan Jantung dengan Oksimeter

PROBATAM.CO, Jakarta — Masih punya oksimeter di rumah? Alat pengukur saturasi oksigen ini dimiliki sebagian besar orang sejak Covid-19 merebak.

Rupanya tak hanya mengetahui saturasi oksigen, oxymeter ternyata juga bisa digunakan untuk mengecek kesehatan jantung.

Dony Yugo Hermanto, dokter spesialis jantung Siloam Hospitals TB Simatupang, menuturkan alat tertentu termasuk oxymeter bisa jadi alat untuk deteksi awal gangguan irama jantung.

“Jantung itu berdetak karena ada listrik yang dihasilkan satu tempat di jantung [namanya] SA node (sinoatrial node). Impuls listrik ditranslasikan oleh pompa jantung. Nah ini bisa kelainan,” jelas Dony dalam Siloam Health Corner, beberapa waktu lalu.

Bagaimana cek kesehatan jantung menggunakan oksimeter?
1. Pasang oxymeter di jari

Oksimeter biasanya berukuran mini dan pas untuk memasukkan satu ruas jari. Gunakan alat seperti Anda ingin mengetahui tingkat saturasi oksigen.
2. Cek angka pada oksimeter

Angka pada oxymeter menunjukkan dua hal yakni kadar saturasi oksigen dan denyut jantung. Kadar saturasi oksigen akan berada di atas atau kiri, sedangkan hasil denyut jantung berada di bagian atas atau kanan layar.

“Denyut normal 50-100 kali per menit. Itu bisa dilihat, kalau lebih dari 100 itu jantung berdebar, kalau di bawah 50 berarti kurang. Kalau range denyut jantung lebih dari 100 dan di bawah 50, kita harus waspada. Jangan-jangan ada gangguan irama jantung,” katanya.
3. Cek lebih dari sekali

Pengecekan bisa dilakukan lebih dari sekali dalam sehari tapi dalam waktu berbeda. Kadang saat pengecekan, denyut jantung berada di angka normal antara 50-100 kali per menit. Namun di waktu berbeda, jantung bisa berdebar kencang tanpa sebab.

Dony menyebut Anda patut curiga bahwa ini gejala atrial fibrilasi (AF) atau kondisi irama jantung tidak beraturan.

“Biasanya kalau dicek dengan alat saturasi, hasilnya lompat-lompat, variasi [atau gap angka] tinggi. Itu bisa menandakan jangan-jangan gangguan irama jantung, jangan-jangan atrial fibrilasi,” ujarnya.

Dony menyarankan jika menemukan tanda-tanda irama jantung tidak normal menggunakan oximeter, Anda tidak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Kunjungan ke rumah sakit sangat disarankan agar jantung mendapat pengecekan secara menyeluruh termasuk dengan alat EKG atau elektrokardiogram.(*)

Sumber: cnnindonesia.com

BACA JUGA

Covid ‘Menggila’, Korut Suntik Vaksin Tentara di Perbatasan

Probatam

Golongan Darah Apa yang Lebih Berisiko Terkena Penyakit Jantung?

Indra Helmi

RI Bebas Karantina, Penumpang di Soetta Diprediksi Naik 4 Kali Lipat saat Lebaran

Indra Helmi