PROBATAM.CO, Jakarta – Komodo, spesies kadal terbesar di dunia, terancam punah akibat naiknya permukaan air yang didorong oleh perubahan iklim. Alhasil, International Union for the Conservation of Nature (IUCN) memasukkan Komodo ke dalam ‘Daftar Merah’.
Pembaruan status Komodo dari rentan menjadi terancam punah yang diumumkan pada kongres konservasi dunia IUCN di Marseille merupakan yang pertama kalinya untuk dalam lebih dari 20 tahun.
Sebagai spesies endemik di Indonesia, komodo hidup di tepi hutan atau di savana terbuka. Naiknya permukaan air akan mempengaruhi 30% habitatnya dalam 45 tahun ke depan. Selain tidak dapat pindah ke tempat yang lebih tinggi, habitat komodo menjadi semakin terfragmentasi oleh aktivitas manusia, yang membuat populasi secara genetik kurang sehat dan lebih rentan.
“Karena tekanan manusia, hutan perlahan-lahan ditebang dan menghilang, dan savana mengalami kebakaran dan degradasi. Itulah mengapa hewan-hewan itu benar-benar berada di kantong kecil,” kata Gerardo Garcia, kurator vertebrata dan invertebrata di Kebun Binatang Chester, seperti dikutip daei The Guardian, Minggu (5/9/2021).
Rentang habitat Komodo di pulau Flores di tenggara Indonesia diperkirakan telah menyusut lebih dari 40% antara tahun 1970 sampai 2000.
“Ini adalah reptil paling karismatik di planet ini, namun sampai tahun lalu kami tidak begitu tahu di mana komodo tinggal,” kata Garcia.
Selain Komodo, sekitar 28% dari 138.000 spesies yang dinilai oleh IUCN kini terancam punah di alam liar selamanya, karena dampak destruktif aktivitas manusia terhadap alam semakin dalam. (*)
Sumber: CNBC Indonesia