PROBATAM.CO, Arab Saudi – Arab Saudi belum menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 Sinopharm atau Sinovac buatan China. Hal ini disampaikan juru bicara Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi, Mohammed Al-Abd Al-Ali pada Minggu, membantah rumor yang beredar di dunia maya.
Namun, penduduk atau pelancong yang telah menerima salah satu vaksin buatan China itu bisa mengambil suntikan booster dari salah satu vaksin yang telah disetujui Arab Saudi.
Saat ini Saudi baru menyetujui empat vaksin yaitu Moderna, Pfizer-BioNTech, Johnson & Johnson, dan AstraZeneca-Oxford.
Dikutip dari Al Arabiya, Senin (9/8/2021), Mohammed Al-Abd Al-Ali juga membantah rumor ada orang yang meninggal di Arab Saudi setelah divaksinasi. Dia meminta warga jangan mempercayai rumor yang mereka dengar dari sumber-sumber tidak resmi.
Dia juga mendorong warga untuk mendaftar vaksinasi, karena sebagian besar kasus virus corona sekarang ini menginfeksi warga yang belum divaksinasi.
Pekan lalu, portal e-visa negara kerajaan ini mengatakan Arab Saudi hanya akan mengizinkan pelancong yang telah divaksinasi dengan Sinopharm atau Sinovac masuk ke negara tersebut jika mereka telah menerima suntikan booster salah satu dari empat vaksin yang telah disetujui Arab Saudi tersebut.
“Tamu yang telah mendapatkan dua dosis vaksin Sinopharm atau Sinovac akan diterima jika mereka telah menerima dosis tambahan satu dari empat vaksin yang disetujui di Kerajaan,” jelas Kementerian Pariwisata dalam sebuah pernyataan di portal e-visa tersebut. (*)
Sumber: Merdeka.com