PROBATAM.CO, Batam – Sebelum Havis dan Martini menghilang di Medan, Kayba sang anak mengatakan masih sempat menelepon ibunya pada Selasa, 31 Desember 2019 malam.
“Malam itu masih nelepon mami sekitar pukul 23.30 WIB. Mami bilang lagi kumpul sama teman-teman, Kayba disuruh nanti aja neleponnya, habis itu gak ada nelepon lagi, besoknya dapat kabar hilang,” ucap Kayba, Jumat (3/1).
Kayba yang masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar itu melanjutkan, keesokan harinya sekitar pukul 06.12 WIB, salah satu anggota member usaha di Medan mengatakan masih menerima transfer dari Martini.
Sedangkan dari informasi yang diterima oleh karyawan mereka yang bernama Prasetya, Havis dan Martini hilang sekitar pukul 07.00 WIB.
Dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian setempat, Kayba mengatakan barang-barang berharga milik kedua orang tuanya itu juga ikut menghilang.
“Iya dapat informasi dari pihak kepolisian, barang-barang mami sama papi hilang, di tas mami juga gak ada lagi dompet sama uang,” terang Kayba yang juga dibenarkan oleh adik ipar Martini, Udin.
Udin juga mengatakan saat ini pihak keluarganya mencurigai satu orang terkait hilangnya Havis dan Martini ini.
“Iya ada curiga juga, salah satu mantan anggota member usaha,” ungkap Udin.
Udin menyebut, saat dilacak oleh pihak kepolisian Medan, nomor seluler Havis dan Martini terakhir kali aktif di Pelabuhan Batu arah ke Riau.
“Terakhir aktif katanya di Pelabuhan Batu arah ke Riau, tapi kami masih menunggu kelanjutannya, udah ada bapak juga disana yang pantau,” tutupnya. (zel)