PROBATAM.CO, Natuna – Dukung pembangunan perbatasan seperti pulau terdepan yang ada di Kepulauan Riau, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus melanjutkan pembangunan jaringan telekomunikasi dan data di berbagai daerah melalui skema USO (Universal Service Obligation).
Di penghujung tahun 2019 ini, XL Axiata kembali bangun tiga BTS USO yang mulai beroperasi, salah satunya di Pulau Tersepan, pulau Natuna.
Setidaknya dengan keberadaan jaringan USO dengan spesifikasi sebagai jaringan data 4G ini, diharapkan mampu mendukung pemerataan pembangunan di kawasan perbatasan, serta memperkuat aspek ketahanan nasional mengingat letak Natuna di garis terdepan wilayah Republik Indonesia di wilayah Laut Cina Selatan.
Selain Natuna, juga ada 2 daerah terpencil yakni Musi Rawas di Sumatera Selatan dan Pesisir Barat di Lampung.
Plt Chief Technology Officer, I Gede Darmayusa ditemui di Batam mengatakan peroperasinya BTS USO Natuna tersebut berada di Desa Mekar Jaya Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna.
Terletak di area pemukiman, jaringan yang dibangun dengan skema USO di Natuna ini memiliki jangkauan hingga radius 7 km, sehingga warga setempat dan aparat pemerintah bisa memanfaatkan layanan telekomunikasi dan internet cepat 4G untuk bermacam aktivitas produktif.
“Pulau Natuna merupakan salah satu satu titik terluar dari wilayah kedaulatan Republik Indonesia, yang berlokasi di tengah Laut Cina Selatan,” kata Gede, Minggu (22/12).
Gede menambahkan, sebelumnya di tahun 2019 ini XL Axiata juga telah mengoperasikannya jaringan USO antara lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu di Kabupaten Ende. Di Provinsi Maluku Utara, tepatnya di Kabupaten Halmahera Barat serta tiga lainnya di Provinsi Maluku, yaitu di Kabupaten Tengah Tengah.
Pembangunan jaringan USO oleh XL Axiata di 2019 ditargetkan mencakup 289 titik di 51 kabupaten yang tersebar di berbagai provinsi, baik di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua hingga wilayah-wilayah yang termasuk dalam kategori 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).
“Bahkan dari seluruh 289 BTS USO yang dibangun merupakan BTS 4G,” jelasnya.
Menurut Gede, XL Axiata juga akan mengelola dan mengembangkan semua jaringan USO yang dibangun menjadi jaringan yang benar-benar mampu melayani masyarakat semaksimal mungkin agar memberikan nilai ekonomi dan bisnis.
Seiring dengan pembangunan jaringan USO ini, juga akan dibangun ekosistem pendukung sehingga masyarakat setempat semakin mudah mengakses dan memanfaatkan semua jenis layanan XL Axiata.
Area luar Jawa, memiliki potensi perluasan jaringan terutama karena penggunaan data internet yang sangat tinggi. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan hingga 500 peraen dari 29 juta menjadi 171 juta.
Dimana 44 persen penggunanya berada di luar Jawa dan akan terus bertambah.
“Dengan potensi ini, tentunya kami sangat optimis untuk mengembangkan potensi bisnis terutama data di area luar Jawa, termasuk area-area jaringan USO,” papar Gede.
Selain jaringan USO, XL Axiata sudah hadir di Anambas dan Natuna sejak tahun 2008 dengan layanan 2G yang menggunakan koneksi satelit dan kemudian ditingkatkan menjadi layanan 3G.
Bahkan bulan Maret 2019 lalu, XL Axiata telah meresmikan jaringan data 4G di Kepulauan Anambas, yang terletak di sebelah Barat Daya Kepulauan Natuna, dengan memanfaatkan backbone Palapa Ring Barat, bekerjasama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dalam memanfaatkan jaringan Palapa Ring Barat.
“Saat ini, terdapat sekitar 2000 pelanggan di Natuna,” sebutnya.
Secara nasional, per akhir September 2019 lalu XL Axiata memiliki pelanggan sebanyak 55,5 juta pelanggan, dan diperkuat dengan lebih dari 129.000 BTS termasuk lebih dari 53.000 BTS 3G dan lebih dari 39.000 BTS 4G.
Jaringan 4G LTE XL Axiata juga terus diperluas, dan saat ini sudah mencapai lebih dari 410 kota kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia.
XL Axiata juga terus berinvestasi untuk jaringan fiber, transmisi, backhaul, modernisasi jaringan dan berbagai upgrade jaringan lainnya untuk meningkatkan stabilitas, kapasitas jaringan dan kualitas layanan data seiring dengan terus meningkatnya trafik layanan data. (hai)