PROBATAM.CO, Batam – Gas LPG 3 Kg di Kota Batam sedang langka. Kondisi ini membuat masyarakat kesulitan memasak di rumah, hingga terpaksa makan di restoran.
Kelangkaan gas melon ini dirasakan warga sejak satu bulan terakhir, dan itu hampir di seluruh pelosok Kota Batam.
“Sudah dua minggu saya keliling nyari gas melon, mulai dari Nongsa hingga Batu Aji, bahkan ke wilayah Tiban,” kata Rohaeti (36) warga Legenda, Batam Center, Jumat (15/11).
Rohaeti juga menyebut kalau ada temannya yang dalam beberapa hari terakhir ini tidak lagi makan di rumah karena tak bisa memasak.
Ia juga mengatakan kalau kelangkaan LPG 3 Kg di Kota Batam ini akibat lemahnya pengawasan dari pemerintah.
“Pengawasan lemah, seharusnya pangkalannya yang diawasi, jangan sampai dijual pengecer dengan kapasitas banyak,” katanya.
Terpisah, Sales Area Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Kepri, Awan Raharjo mengungkap penyaluran gas melon untuk wilayah Kepri per hari selama Oktober 2019 merupakan yang tertinggi.
“Rata-rata harian di bulan Oktober itu merupakan penyaluran tertinggi sebesar 179 MT,” kata Awan.
Bahkan, Awan melanjutkan, hingga minggu ke 2 di bulan November ini Pertamina justru lebih tinggi mendistribusikan gas melon tersebut. Rata-rata per harinya mencapai 188 MT.
Khusus untuk mengatasi kelangkaan di wilayah Sagulung dan Batu Aji, Pertamina kata Awan telah melakukan penambahan sebanyak 1.680 tabung pada tanggal 9 November kemarin.
Dia juga mengaku menemukan beberapa pangkalan yang kosong. “Memang ditemukan beberapa kondisi yang kosong di pangkalan, akan tetapi tidak bersifat masif,” ungkapnya.
Ada 5 pangkalan yang ditemukan menyalurkan gas melon tidak sesuai ketentuan, dan itu sudah diberikan sanksi pembinaan berupa pemotongan alokasi hingga skorsing.
“Jika masih membandel maka akan dilakukan Pemutusan Hubungan Usaha (PHU),” kata dia.
Pertamina kata Awan juga sudah berkoordinasi dengan Disperindag Batam agar rutin turun ke lapangan secara bersama, dan meminta melakukan cara yang paling efektif untuk mengatasi maraknya keberadaan pengecer.
“Pertamina mengimbau agar masyarakat jangan panik, karena untuk pasokan tidak ada pengurangan,” imbuhnya.
Jika ada pangkalan yang melakukan pelanggaran, dapat dilaporkan ke Pertamina sebagai bentuk monitoring bersama. Warga bisa menghubungi contact centre Pertamina di nomor 135, atau 1500000 dengan menyertakan alamat lengkap pangkalan, dan deskripsi kejadian.
“Atau jika memungkinkan ada evidence yang bisa disampaikan untuk kami tindaklanjuti. Intinya masyarakat jangan panik, dari Pertamina tidak ada melakukan pengurangan kok,” tegasnya. (azx)