PROBATAM.CO, Batam – Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh bekerjasama dengan Universitas Riau Kepulauan (Unrika) menggelar
pembekalan dan fasilitasi uji sertifikasi kompetensi bidang juru gambar dan juru ukur selama 2 hari (25-26/10), di kampus Unrika, Batam.
Dekan Fakultas Teknik Unrika Pamor Gunoto, mengatakan terlaksananya kegiatan ini merupakan kerja sama antara Unrika dengan Wilayah I Banda Aceh di bidang jasa konstruksi.
Ini adalah pelatihan untuk kompetensi sertifikasi di bidang juru gambar dan juru ukur untuk mahasiswa Unrika.
“Untuk pesertanya dari Mahasiswa Unrika yang akan lulus dari semester 5 sampai semester 7, ini merupakan bekal untuk mereka sehingga pada saat mereka lulus sudah mempunyai sertifikat yang siap dipekerjaan nantinya,” kata Pamor.
Dijelaskan dia, jumlah peserta yang ikut ada 114 orang mahasiswa yang terdiri dari jurusan juru gambar, 32 peserta dari juru ukur dan ada 82 peserta lainnya.
Peserta yang ikut sebagian dari Mahasiswa Unrika dan sebagian dari beberapa universitas lainnya yang memiliki jurusan teknik sipil.
“Ini merupakan kegiatan pertama kalinya diadakan di Unrika. Kita sebagai fasilitator untuk MoU nya dan kedepannya akan dilanjutkan di sertifikasi yang lain,” kata dia.
Ia menambahkan, Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali bagi akademis mahasiswa Unrika sebagai bekal untuk mendapatkan ilmu, sehingga pada saat lulus mereka siap untuk bekerja.
Harapannya untuk instansi yang lain bisa bekerja sama lagi dengan kampus Unrika, sehingga bisa bersinergi untuk sama-sama menghasilkan mahasiswa yang berkesinambungan dan siap untuk bekerja.
Sementara dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh, Rita Zahara menambahkan, pihaknya dari Balai Jasa Konstruksi membawahi lima provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepri.
“Ini merupakan kegiatan pertama yang kita lakukan dengan Unrika, sebelumnya sudah bekerja sama dengan kampus lain yang ada di Kepri,” kata dia.
“Semoga ini akan berkelanjutan, karena untuk program dari balai sendiri di tahun 2020 ada 28 ribu untuk tenaga yang harus kita sertifikasi,” tambahnya.
Dari 28 ribu tersebut untuk Kepri sendiri ada sekitar 7 ribu yang harus di sertifikasi di tahun 2020.
Harapannya semoga mahasiswa yang akan lulus sudah mendapatkan sertifikat kompetensi, dan untuk semua tenaga kerja yang ada khususnya di Kepri sudah mempunyai sertifikat kompetensi, agar kedepan lebih mudah dan lebih bermanfaat. (ani)