PROBATAM.CO, Batam – Persidangan dugaan kartel dalam kenaikan harga tiket pesawat domestik yang digelar Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) ditunda dan akan dilanjutkan pada 17 September 2019 mendatang.
“Dugaan kartel kenaikan harga tiket pesawat kemarin sudah kita lakukan persidangan untuk pemeriksaan pendahuluan pertama. Namun sangat di sayangkan hanya 2 terlapor yang menghadiri persidangan yaitu Lion Air dan Batik Air,” kata Komisioner KPPU sekaligus Juru Bicara KPPU Guntur Saragih di kantor KPPU Kanwil II Gedung Graha Pena Lt 6, Batam Center, Rabu (11/9).
Penundaan ini dilakukan karena dari 7 terlapor hanya 2 yang hadir di persidangan. Maka dari itu Guntur mengatakan persidangan akan dilanjutkan pekan depan.
Penundaan ini pun sesuai dengan Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 1 Tahun 2019. Majelis sepakat untuk ditunda karena sesuai peraturan itu seluruh terlapor harus hadir.
“Dari BUMN ada maskapai Garuda dan Citilink, sementara mereka tidak hadir. Citilink tidak bisa hadir dan mengirimkan surat kepada majelis dengan alasan belum menunjuk kuasa hukumnya,” kata dia.
KPPU berharap terutama kepada perusahaan BUMN agar dapat memberikan contoh yang baik dengan menghadiri persidangan.
Ia mengatakan, sesuai dengan Perkom KPPU, persidangan boleh dilaksanakan sebanyak 3 kali. Sementara kesempatan untuk tidak hadir hanya bisa 3 kali, jika ketiga kalinya tidak hadir persidangan akan tetap dilanjutkan.
Penyelidikan dilakukan tim investigator KPPU kenaikan tiket pesawat periode tahun 2018 dan 2019. Dimana ditemukan pelanggaran Pasal 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat. (ani)