PROBATAM.CO, Batam – Tahun depan Badan Pusat Statistik (BPS) kembali akan melalukan sensus penduduk 10 tahunan. Kepala BPS Batam, Rahyudin mengatakan sensus kali ini sedikit berbeda karena pihaknya menyediakan aplikasi berbasis android yang bisa diakses masyarakat melalui telepon genggam.
“Nanti lebih gampang. Cukup isi data melalui aplikasi. Petugas tak perlu datang ke rumah,” kata Rahyudin dalam pemaparan inflasi Juni 2019 di Aula Kantor Walikota Batam, Selasa (2/7).
Menurutnya, selama ini petugas sensus sering kesulitan saat mendata di lapangan. Di antaranya karena warga tidak berada di tempat. Atau warga enggan berikan data ke petugas.
Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan masyarakat bisa proaktif menyampaikan data. Meski tanpa harus bertatap muka dengan petugas sensus.
“Cuma butuh 5-10 menit untuk isi data ke aplikasi. Itu pun hanya data yang ada di Kartu Keluarga dan Akta Nikah,” ujarnya.
Rahyudin mengatakan BPS Batam tidak memasang target terlalu tinggi untuk sensus mandiri ini. Ia berharap 15-20 persen penduduk Batam yang mengisi data melalui sistem.
“Harapan kita 20 persen saja mau isi sendiri sudah cukup baik,” tuturnya.
Aplikasi ini dibuat sebagai tindak lanjut nota kesepahaman antara BPS dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri pada 2018 lalu. Tujuannya adalah untuk mewujudkan Indonesia Satu Data Penduduk.
Menurut Rahyudin, aplikasi ini sudah siap. Namun masih dalam tahap penyempurnaan. Sehingga belum bisa dipublikasikan namanya.
Sosialisasi secara resmi akan dilakukan di awal tahun mendatang. Sedangkan proses sensus berlangsung di pertengahan tahun atau bulan Juni 2020.
“Kalau sudah pakai aplikasi dan yang isi sendiri banyak, berarti tak perlu banyak petugas. Karena nanti yang didatangi hanya warga yang tak mengisi di aplikasi. Asumsi kami butuh 2.700 petugas kalau semua didatangi. Tapi kalau sebagian isi sendiri, mungkin cuma butuh 1.500-an,” sebutnya.
Walaupun mengisi sendiri, sambung Rahyudin, tetap akan ada pengawasan. Petugas pengawas akan mengingatkan masyarakat apabila ada data yang kurang atau kesalahan input data.
“Kalau ada data salah, kita ingatkan. Kalau mereka isinya salah, bisa kita hubungi,” tegasnya. (mcb/rif)