Diskusi Kebangsaan ICMI Batam dengan Cendikiawan Muda

PROBATAM.CO, Batam – Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Batam mengundang Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri, Candra Ibrahim SE, dalam sebuah diskusi santai sambil ngopi sore, Rabu (26/6).

Pada kesempatan tersebut, ICMI meminta pandangan dari mantan Ketua GP Ansor Kota Batam periode 2012-2016 itu terkait pembangunan ekonomi Batam ke depan.

Menurut Ketua ICMI Orda Batam, Dedy Gustinandar, acara ini dikemas dalam bentuk Ngopi Bareng Cendikiawan Batam. Sebuah acara sore, dengan format minum kopi dan mencicipi jajanan khas Indonesia sembari bertukar pikiran dalam konteks kebangsaan dan keilmuan.

Dalam diskusi yang dikemas secara santai itu, Candra memaparkan salah satu konsen dia adalah memberikan perhatian lebih serius kepada potensi kaum milenial (kaum muda) Kota Batam.

“Ini potensi yang dahsyat. Saya perkirakan jumlah kaum muda di Batam antara 26 sampah 30 persen. Jika mereka diberdayakan, dirangkul, dan disentuh dengan bimbingan yang tepat, maka mereka bisa lebih berkontribusi. Dari catatan, baru 1 persen sumbangan kelompok usaha digital dan kreatif untuk ekonomi Batam,” jelas Candra, didampingi Ketua ICMI Batam Dedy Gustinandar dan Sekretais ICMI (moderator diskusi), Raden Dwi Wahyu Wijoyo bersama beberapa pengurus ICMI Batam.

Jika dilihat selama ini, kata Candra,  konsentrasi pembangunan di Batam memang sudah benar, yakni mengejar perbaikan infrastruktur jalan, jembatan, dan penataan akses transportasi.

“Dengan infrastruktur yang semakin baik, jalanan yang semakin lebar, orang-orang akan senang ke Batam. Ini menunjang sektor pariwisata yang menjadi salah satu andalan ekonomi Batam ditengah kelesuan sektor lainnya,” kata Candra.

Namun demikian, Candra yang juga Dewan Pengawas RS Embung Fatimah itu menyebutkan, potensi sektor wisata dan ekonomi kreatif sebetulnya bisa lebih ditingkatkan. Dalam industri wisata misalnya, kata Candra, sebetulnya ada dua kseepakatan yang harus difokuskan, yakni how to package dan how to sale.

“Sebaik apapun potensi wisata kita, jika tak pandai mengemas (how to package), orang tak akan tertarik. Di sisi lain, secerdik apapun kita mengemas, jika tak pandai menjual (how to sale), ya hampir tak ada arti. Jadi, semua stakeholder harus satu visi untuk wisata ini. Antara pemerintah dengan dewan, dan pelaku wisata, asosiasi, PHRI, Asita, travel, mesti duduk bersama. Juga soal anggaran. Bagaimana mau menjual jika anggaran promosinya kurang?” tanya Candra.

Untuk itu, Candra melanjutkan, tim Pemko Batam juga harus memperkuat tim lobi yang piawai melobi dewan untuk urusan anggaran promosi wisata ini.

“Harus yang lentur. Bukan yang kaku. Kalau kaku berhadapan dengan dewan, atau pimpinan, ya sulit menggolkan anggaran promosi wisata,” ucap Wakil Sekretaris Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam itu.

Diskusi terus berkembang ke hal-hal yang lebih substantif. Para pengurus ICMI Batam yang banyak juga dari kalangan pelaku bisnis, terlihat antusias mendengarkan penjelasan Candra yang sudah mengabdi di dunia media selama 26 tahun itu.

“Namun demikian, jika kelak saya ditakdirkan untuk menjadi kepala daerah atau wakil kepala daerah, tentu saja pikiran-pikiran saya ini harus menyesuaikan dengan pasangan di pilkada. Tidak bisa berdiri sendiri,” tambah Candra sambil tersenyum.

Usai diskusi, Ketua ICMI Dedy Gustinandar mengaku puas. Sesi diskusi kali ini kata dia semakin seru lantaran diisi oleh bintang tamu Ketua PWI Kepri Candra Ibrahim.

“Beliau sahabat lama saya juga, yang juga Direktur Utama Batam Pos. Akhir-akhir ini nama Candra Ibrahim menjadi buah bibir di Kota Batam,” kata salah satu direktur di BP Batam itu.

Dia menyebutkan, tentunya ketertarikan ICMI Batam mengundang Candra untuk berdiskusi terkait dengan ada beberapa organisasi yang memperkenalkan beliau sebagai salah satu alternatif pemimpin masa depan di Batam, Kepri.

“Melihat fenomena tersebut, ICMI Batam merasa “penasaran” untuk bisa berdialog langsung dengan beliau. Dan ketika para pengurus ICMI Batam berdialog langsung, Bang Candra bercerita gamblang tentang sebuah visi pembangunan ekonomi kreatif yang ideal serta pembangunan sistem inkubasi UMKM yang seharusnya dikembangkan di Batam,” katanya.

Penguasaan konsep-konsep tersebut, kata Dedy, didukung dengan pengalaman Candra menjadi pemimpin di perusahaan media besar selama belasan tahun. Dan juga pengalaman di organisasi sosial yang membentuk pola pikir kreatifnya.

Perjalanannya sebagai wartawan juga menjadikan sosoknya “tahu sedikit tentang banyak hal”, sebuah kebalikan dari spesialis yang “tahu banyak tentang sedikit hal”.

“Ya, pada akhirnya ICMI Batam berterimakasih atas sharingnya dan ternyata banyak talenta muda dalam leadership di Batam. Mereka pantas untuk diberikan kesempatan menyampaikan pandangannya untuk Batam,” kata Dedy. (*)

BACA JUGA

Tingkatkan Pelayanan PLKK, BPJamsostek Batam Sekupang Kumpulkan Puluhan Rumah Sakit dan Klinik

Jhony

Hari Pelanggan Nasional, BPJS Ketenagakerjaan Batam Sekupang Beri Kemudahan Layanan

Jhony

BPJS Ketenagakerjaan Batam Sekupang Lakukan Monev Agen PERISAI

Jhony

Melakukan Pembinaan, Sosialiasi dan Update Informasi Terbaru, BPJS Ketenagakerjaan Lakukan Sharing Session

Probatam

BPJAMSOSTEK Batam Sekupang Bagikan Sembako Ke Panti Asuhan

Jhony

BPJamsostek Hadirkan Paket Bundling Combofit di My Telkomsel

Jhony