PROBATAM.CO, Jakarta – Pengamat sosial politik, Jhon Palinggi, menilai wacana rekonsiliasi antara pasangan Prabowo-Sandiaga Uno dan Jokowi-Ma’ruf Amin tidak relevan.
Hal tersebut diungkapkan Jhon Palinggi menanggapi wacana rekonsiliasi yang diutarakan oleh berbagai kalangan.
Menurut dia tidak perlu adanya rekonsiliasi antar Prabowo dan Jokowi. Karena merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia, rekonsiliasi adalah mempertemukan kedua pihak yang berselisiih untuk mencari titik temu yang disepakati bersama.
Namun, kepada PROBATAM.CO, Palinggi menilai tidak pernah ada perselisihan antara pasangan Prabowo-Sandiaga Uno dengan Jokowi-Ma’ruf Amin selama ini.
Persaingan antar kedua pasangan selama delapan bulan kampanye Presiden dan Wakil Presiden merupakan sebuah kontestasi politik yang diatur oleh Undang-Undang.
“Tidak pernah ada perselisihan antar kedua pasangan Capres dan Cawapres ini. Jadi rekonsiliasi antar keduanya out of conteks,” kata Palinggi, Kamis (27/6).
Wacana rekonsiliasi ini menurut Palinggi diungkapkan oleh pihak-pihak yang berkeinginan untuk diakui sebagai bagian dari pemenang yang hanya bertujuan mendapatkan porsi dalam kekuasaan.
“Ini wacana ngawur yang diajukan oleh orang-orang yang rakus,” tegasnya.
Lebih lanjut, Palinggi berkeyakinan, siapapun yang ditetapkan menjadi Presiden akan tetap mendapatkan dukungan dari pasangan yang belum terpilih beserta semua pendukungnya.
“Undang-undang memberikan kekuasaan kepada Presiden terpilih dan Anggota DPR terpilih untuk menentukan arah pembangunan bangsa ini, kita hormati dan patuhi semua keputusan pemerintah. Itu yang terbaik,” pungkasnya. (sha)