PROBATAM.CO, Jakarta – Hari kedua kunjungan kerja di Provinsi Bali, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka Konferensi ke-3 Ekonomi Kreatif atau World Conference on Creative Economy (WCCE) Tahun 2022 yang digelar di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Dalam rangkaian acara tersebut, Jokowi menyempatkan diri berbincang-bincang dengan salah satu pelaku UMKM asal Bali. Di depan Jokowi, Kurniawan Purnomo, pelaku usaha ‘Kampung Souvenir’ menceritakan pengalamannya merintis bisnis termasuk bagaimana cara ia bertahan menghadapi pandemi COVID-19.
“Saya merintis bisnis oleh-oleh khas Bali sejak 2009, penjualannya cukup baik sampai akhirnya pandemi menghantam dan omzet saya berkurang drastis. Untungnya berkat adanya platform digital yang memiliki program ekspor, bisnis saya bisa bangkit lagi bahkan omzetnya naik hingga 200%,” kata Kurniawan dalam keterangannya, Kamis (6/10/2022).
Tak hanya itu, ia pun mampu mengembangkan bisnisnya dengan cara mengekspor produk tas rotan ke tujuh negara, termasuk di antaranya Brasil dan Meksiko. “Ya saya bersyukur sekali, yang tadinya cuma jualan oleh-oleh seperti tas rotan dan daster untuk wisatawan di Bali, ternyata bisa juga berjualan ke luar negeri,” jelasnya.
Mendengar cerita tersebut, Jokowi pun mengapresiasi pelaku UMKM yang berhasil bangkit di tengah masa sulit. Menurutnya, ekonomi kreatif berperan penting dalam menghadirkan solusi meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Ekonomi kreatif bisa menjadi pilar utama untuk mendobrak pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pertumbuhan ekonomi untuk semuanya,” kata Jokowi.
Jokowi berharap agar produk-produk Tanah Air bisa terus berkiprah di pasar global seperti yang dilakukan oleh Kampung Souvenir.
“Industri kreatif tidak lagi menjadi produk lokal yang dikonsumsi masyarakat lokal, tetapi industri kreatif dengan mudah menjadi produk global yang mudah dinikmati oleh masyarakat lintas negara,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga yakin bahwa sektor UMKM dapat menjadi tembok yang kokoh dalam menghadapi ancaman resesi di masa mendatang. Pasalnya sektor UMKM memberikan kontribusi besar terhadap PDB senilai Rp 8,6 triliun dan menyerap 97% tenaga kerja.
“Kami yakin dengan bersama-sama memajukan sektor UMKM, kita bisa menghadapi badai ancaman tersebut dengan gagah dan kuat,” tutup Sandiaga.(*)
Sumber: cnnindonesia.com