PROBATAM.CO, Jakarta — Remaja asal Kabupaten Cirebon, Muhammad Said Fikriansyah yang membantah tudingan sebagai sosok hacker Bjorka mengaku dirinya masih mengejar pendidikan paket C.
Said menyebut sempat menempuh pendidikan di SMK Wahidin. Kendati demikian, ia pindah ke paket C untuk belajar editing video.
“Saya bukan Bjorka, bukan hacker. Sekarang ini masih kejar paket C, baru 2 bulan. Ngedit video buat asah keahlian,” ujar Said di Cirebon, Rabu (14/9).
Lebih lanjut, Said bercerita bahwa dirinya merasa aneh. Karena sejak beberapa hari lalu, akun Instagram @volt_anonym menyebarkan informasi yang menyebut dirinya sebagai hacker.
Lalu, mulai banyak muncul di pemberitaan di Google mengenai identitasnya sejak kemarin. Padahal, Ia mengklaim tidak memiliki kemampuan untuk meretas sama sekali.
“Saya tidak punya kemampuan buat nge-hack seperti apa yang dituduhkan sekarang,” jelas dia.
Said juga telah menghubungi Polres Cirebon Kota untuk meminta pendampingan dan menyampaikan klarifikasi atas informasi yang mendiskreditkan namanya.
“Tadi [Rabu (14/9)] jam 11 siang saya kontak ke Polres Cirebon Kota. Jadi nanti saya bakalan cerita-cerita ke Polres,” terangnya.
Melalui akun Instagram pribadinya @muhammadsaidfikriansyah, ia juga mengklarifikasi tudingan akun @volt_anonym yang menudingnya sebagai.
Said yang diketahui masih berusia 17 tahun itu menyatakan dirinya bukan Bjorka. Berikut isi lengkap klarifikasi dari video yang disampaikan Said.
“Saya Muhammad Said Fikriansyah ingin memberikan klarifikasi perihal tudingan yang dikatakan oleh akun IG volt_anonym, bahwasannya saya dituduh sebagai Bjorka, dia berbicara mengenai data yang saya share di breach forum dan mengklaim bahwa data tersebut sama dengan data Bjorka, padahal data itu data yang pernah ada di red forum yang dulu dan memang data itu data sampel tidak ada pengaruh apa-apa dengan Bjorka. Kalau memang data tersebut merugikan kalian saya meminta maaf intinya saya bukan Bjorka seperti apa yang dikatakan akun IG @volt_anonym. Sekian dan terima kasih,”
Said yang merupakan warga Gang Kebantengan, Kelurahan Klayan, Kecamatan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat awalnya dituding akun Instagram @volt_anonym adalah hacker Bjorka.
Dasarnya, pertama, kesamaan data yang diunggah di forum gelap antara user Bjorka dengan inisial msff.
Akun Instagram dengan foto profil Guy Fawkes dari film V for Vendetta gaya komunitas hacker Anonymous itu pun mengunggah tangkapan layar yang menampilkan unggahan msff berjudul ‘WE ARE BIG DATE INDONESIA 133 //KOMINFO’ pada 10 September.
“Data yang katanya 133M dari meretas Kominfo tidak lebih isinya cuma 200 data saja dan itu pun di copy sehingga banyak data yang sama seolah-olah data yang dia curi sebanyak 133M padahal cuma 200 an. Ini sama saja data dump (sampah) yang sudah banyak kadaluarsa. Ngaku gak lu,” demikian caption pada unggahan akun tersebut seraya menandai akun Instagram Said.
“Data lu sama data bjorka sama!!” cetusnya.
Kedua, data traffic ‘kelompok’ Bjorka. Menurutnya, dalam unggahan lain, “Secara tidak langsung Bjorka tidak sendiri”. Ia pun bertekad akan “potong dari ekornya”.
“Pemerintah buat timsus juga buat apa? Gak bakal ada hasilnya.. Kalau mau tau aing kasih track data traffic yang mereka gunakan. Dan jangan pula kelen terkejut kalo ada oknum @kemenkominfo disitu,” klaim dia.
“Ya kali hacker internasional jual data di platform gratisan. Apalagi platform isinya orang indo semua,” lanjut akun tersebut.
“Jejak digital itu ada dek… Email yang dia gunakan di platform tsb dan di Instagram itu sama. Apakah dia menulis itu secara tidak sadar?? Tidak mungkin kalau tidak sadar sampe niat edit seperti itu.”
Namun, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya belum bisa memastikan terkait pemuda asal Cirebon yang dituding sebagai sosok Bjorka. Menurut Dedi, tim Polri kini masih mengusut dugaan peretasan data yang dilakukan oleh Bjorka.
Dedi juga merespons pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang mengungkapkan hacker Bjorka sudah teridentifikasi oleh BIN dan Polri.
“Tim gabungan masih bekerja,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (14/9).
Sebagai informasi, isu kebocoran data tengah santer diperbincangkan. Salah satu nama peretas Bjorka mulai menyedot perhatian publik usai meretas data pelanggan Tokopedia. Ia membocorkan data tersebut lewat situs Breached Forum pada April 2020.
Kemudian, Bjorka membocorkan data pengguna media sosial Wattpad dan disusul pelanggan Indihome. Tak hanya itu, Bjorka juga kerap menyentil tokoh di pemerintahan.
Presiden Joko Widodo pun mengambil langkah untuk membentuk tim khusus menyusul sejumlah serangan siber dari peretas Bjorka ke instansi pemerintahan.
Pembentukan tim dilakukan setelah pemerintah menggelar rapat di Istana Kepresidenan Jakarta. Tim itu akan menindaklanjuti serangan-serangan siber yang diterima beberapa waktu terakhir.(*)
Sumber: cnnindonesia.com