Aplikasi Pedulilindungi. (Photo: cnnindonesia.com)

Aplikasi Pedulilindungi Alami Gangguan, Sulit Diakses Sejak Rabu Pagi

PROBATAM.CO, Jakarta — Aplikasi pelacak virus corona (Covid-19) Indonesia PeduliLindungi tidak bisa diakses oleh pengguna sejak Rabu (14/9) pagi. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com pada pukul 09.15 WIB, pengguna aplikasi tidak bisa log in dan muncul pop up notifikasi bertuliskan ‘error_json’.

Melalui cuitan di akun Twitter @PLindungi, mereka meminta maaf dan memastikan tim teknis PeduliLindungi sedang melakukan perbaikan segera agar layanan aplikasi web dan aplikasi mobile dapat segera digunakan kembali. Mereka juga meminta agar masyarakat melakukan pembaruan aplikasi pada versi teranyar.

“Kementerian Kesehatan sudah menginformasikan ke pihak KKP, pengelola bandara, dan transportasi publik lainnya untuk tetap memberikan layanan. Mohon maaf sekali lagi atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” cuit @PLindungi, Rabu (14/9).

Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes juga telah memberikan pernyataan. Kemenkes menyebut, saat ini laman web dan aplikasi PeduliLindungi tidak dapat diakses karena sedang dalam proses pemeliharaan rutin.

Kemenkes meminta agar masyarakat tenang dan dapat menunjukkan sertifikat vaksin yang telah diunduh dan disimpan saat melakukan perjalanan dengan transportasi publik.

“Dalam beberapa jam web dan aplikasi PeduliLindungi dapat segera digunakan kembali,” kata Kemenkes.

PeduliLindungi merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh pemerintah untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Aplikasi ini memiliki beberapa fungsi, antara lain memberikan peringatan kepada pengguna jika berada di area yang terdapat banyak kasus positif Covid-19.

Melakukan pengawasan pergerakan orang-orang yang terpapar Covid-19, mengunduh sertifikat vaksin, memberikan informasi hasil tes Covid-19, dan menjadi sarana untuk mengakses layanan transportasi publik dan tempat publik lainnya.

Ke depannya PeduliLindungi akan bertransformasi menjadi citizen health app yang terintegrasi dengan data rekam medis serta aplikasi-aplikasi kesehatan lainnya.(*)

Sumber: cnnindonesia.com

BACA JUGA

PeduliLindungi Eror Pagi Ini, Bagaimana Nasib Penumpang Pesawat?

Indra Helmi

Kemenkes: Satu Pasien Cacar Monyet di RI Sudah Sembuh

Indra Helmi

Kemkes Ungkap 5 Gejala Cacar Monyet, Minta Warga Lapor Jika Bergejala

Debi Ainan

Kemenkes: Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Indra Helmi

Indonesia Tembus 52 Ribu Kasus DBD, 448 Orang Meninggal Dunia di 2022

Indra Helmi

Kemenkes Pastikan Kasus di Singkawang Bukan Cacar Monyet

Lamkaruna