Kerabat memegang foto almarhum Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J saat pemakaman kembali jenazah setelah autopsi ulang di Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Rabu (27/7/2022). (Photo: cnnindonesia.com)

Kesaksian Dokter Keluarga soal Temuan Luka Brigadir J Hasil Autopsi

PROBATAM.CO, Jakarta — Dokter Perwakilan Keluarga Brigadir J yang mengikuti prosesi autopsi kedua, Martina Rajagukguk mengungkapkan sejumlah temuan luka di tubuh Brigadir Yoshua Hutabrat.

Sebagai dokter perwakilan keluarga, Martina menjelaskan dirinya bertugas mengamati dan mencatat tanpa menganalisa hasil autopsi.

Terdapat berbagai temuan luka yang disampaikan, mulai dari luka berupa lubang di bagian lengan kanan yang berada kurang lebih 15 cm dari puncak bahu. Penyebab luka ini belum bisa disimpulkan, sehingga diambil sampel oleh dokter forensik untuk diteliti lebih lanjut.

Selanjutnya, memar di bagian dalam lutut kaki kiri bagian dalam. Martina menyebut memar ini terlihat seperti ada resapan darah.

“Di lutut kaki, di dalam, [sebelah] kiri. Bisa kita bilang bukan luka, tapi lebih seperti memar tapi terlihat seperti ada resapan darah,” ujar Martina dalam siaran Aiman Kompas TV, yang dikutip pada Selasa (9/8).

Terdapat pula lebam di sisi kanan dan kiri perut. Namun, lebam sudah tidak terlihat lagi saat autopsi kedua dilakukan. Karena itu, dokter mengambil sampel untuk diteliti lebih lanjut.

Di bagian punggung ditemukan pula luka sayatan, yang kemudian diinformasikan dokter forensik sebagai luka dari autopsi pertama untuk melihat adanya peluru masuk atau tidak.

Kemudian temuan luka yang sempat heboh, yakni lubang dari kepala belakang menembus hidung. Martina menjelaskan tim forensik menemukan luka tersebut dalam keadaan ditutupi seperti lem atau tanpa jahitan.

“Kita temukan ada luka ya, luka di belakang kepala dan itu ditutupi dengan seperti lem dari autopsi pertama. Dengan kata lain tidak ada hectic atau jahitan [artinya?] kita belum bisa menyimpulkan apa-apa,” jelas Martina.

Lalu, ada juga luka dari dagu tembus ke bibir yang telah melewati pemeriksaan sonde. Dokter forensik juga mengambil sampel dan akan memberikan kesimpulannya.

Sama halnya dengan temuan luka di bagian bawah mata yang belum bisa dipastikan jenis luka tembakan atau sayatan. Karena itu, dokter forensik mengambil sampelnya untuk diteliti lebih jauh.

“Kalau dilihat dari pemeriksaan yang dilakukan dokter forensik, belum bisa disimpulkan itu luka tembakan atau sayatan tapi yang pasti ada luka di bawah mata sebelah kanan. Itu diambil sampelnya untuk dilakukan pemeriksaan,” terang dia.

Brigadir J tewas di rumah Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Peristiwa itu baru dipublikasi polisi pada Senin (11/7).

Pihak kepolisian mengklaim kasus itu berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo.

Kapolri telah membentuk tim khusus untuk mengusut insiden tersebut. Selain itu, Komnas HAM juga melakukan penyelidikan secara independen terhadap kasus tersebut.

Autopsi ulang pun telah dilakukan di RSUD Sungai Bahar atas permintaan keluarga yang tak puas dengan hasil autopsi pertama.

Hingga saat ini, telah ditetapkan dua tersangka, yaitu Bharada E dan Brigadir Ricky. Sementara Sambo dicopot dari jabatan Kadiv Propam dan saat ini ditempatkan Mako Brimob Kelapa Dua Depok untuk diperiksa.(*)

Sumber: cnnindonesia.com

BACA JUGA

Profil Tiga Hakim yang Tangani Kasus Ferdy Sambo Cs di PN Jaksel

Dian Fitriani

PN Jakarta Selatan Segera Tunjuk Hakim Usai Berkas Sambo Diterima

Indra Helmi

Kejagung Jamin Istri Sambo Sehat di Tahanan, Siapkan Dokter RS Ceger

Dian Fitriani

Kejagung Perlakukan Bharada E Sama Meski Dilindungi LPSK

Indra Helmi

Kejagung Akan Tahan Ferdy Sambo di Mako Brimob, Putri di Rutan Salemba

Indra Helmi

LPSK Akan Dampingi Bharada E di Pengadilan Pembunuhan Brigadir J

Dian Fitriani