Ilustrasi. Kelelahan jadi salah satu gejala long Covid. (Photo: cnnindonesia.com)

Beda Long Covid dan Reinfeksi, Jangan Sampai Salah Kira

PROBATAM.CO, Jakarta — Pada beberapa orang, gejala long Covid dirasa mirip dengan gejala yang muncul saat terinfeksi. Akibatnya banyak orang dengan long Covid mengira jika dirinya justru mengalami reinfeksi.

Lantas, bagaimana beda long Covid dengan reinfeksi?

Gejala Covid-19 yang menetap pasca-sembuh atau long Covid masih menjadi ancaman. Rata-rata gejalanya memang ringan, seperti mudah lelah, batuk berkepanjangan, atau rambut rontok.

Namun, banyak orang salah mengira kondisi long Covid. Alih-alih demikian, mereka justru berpikir bahwa dirinya kembali terinfeksi SARS-CoV-2.

“Makanya suka ada yang mengira kalau Long Covid yang mereka alami ini reinfeksi. Apalagi [gejala long Covid] munculnya biasanya tidak langsung setelah dinyatakan negatif, ada yang baru muncul dua minggu setelah Covid,” kata dokter di Divisi Infeksi RSUP Persahabatan, Fathiyah Isbaniah dalam webinar, Senin (18/7).

Padahal, kata Fathiyah, reinfeksi Covid-19 dan Long Covid ini jelas berbeda. Berikut perbedaan long Covid dengan reinfeksi.

1. Reinfeksi Covid-19

Fathiyah menyebut, saat seseorang terkena reinfeksi, gejala yang dialaminya tidak berbeda dengan Covid-19 yang dialami pertama kali. Biasanya reinfeksi juga tidak akan terjadi dalam waktu yang terlalu dekat setelah dinyatakan negatif.

“Saat dinyatakan positif lagi, atau reinfeksi, ya, minimal satu bulanan. Gejalanya bisa ringan atau sama dengan saat pertama Covid-19. Tergantung pada sistem imun pasien,” kata dia.

Hal paling menonjol saat terkena reinfeksi adalah hasil SWAB PCR dinyatakan positif.

2. Long Covid

Gejala long Covid bermacam-macam. Ada yang mengalami kelelahan, batuk, rambut rontok, mudah lupa atau memory loss, hingga kehilangan indera perasa dan penciuman.

Gejalanya memang hampir mirip Covid-19, tapi biasanya berjalan tidak lama setelah hasil tes dinyatakan negatif. Pasien akan mengalami long Covid selama 4-12 pekan.

“Perbedaan paling menonjol ada di hasil tesnya. Kalau pas tes negatif tapi masih ada gejala, berarti dia long Covid. Jadi lebih baik melakukan pemeriksaan. Jangan self diagnosed,” kata dia.(*)

Sumber: cnnindonesia.com

BACA JUGA

Eks Direktur WHO Sebut Setiap Negara Punya Hak soal Pandemi Terkendali

Indra Helmi

Menanti Akhir Pandemi Covid-19 di Indonesia

Debi Ainan

Jokowi: Sebentar Lagi Kita Nyatakan Pandemi Berakhir

Indra Helmi

Peringatan Eks Direktur WHO ke RI Jika Status Pandemi Covid Berakhir

Lamkaruna

Antigen-PCR Dihapus, Warga Wajib Booster untuk Naik Transportasi Umum

Lamkaruna

Penularan Cacar Monyet Disebut Tak Semudah Covid-19

Indra Helmi