PROBATAM.CO, Jakarta — TotalEnergies, raksasa energi Prancis, memutuskan menghentikan pembelian minyak dari Rusia. Aksi ini akan dilakukan paling lambat pada akhir tahun ini, sebagai imbas serangan militer Rusia terhadap Ukraina.
“Mengingat situasi yang memburuk di Ukraina dan adanya sumber pasokan alternatif untuk Eropa, TotalEnergies secara sepihak memutuskan untuk tidak menandatangani atau memperbarui kontrak apapun untuk pembelian minyak dan produk minyak Rusia sesegera mungkin, paling lambat akhir 2022,” tulis pernyataan resmi perusahaan, mengutip CNN Business, Rabu (23/3).
Aksi TotalEnergies ini bukan lah sanksi yang diberikan Prancis sebagai negara. Melainkan murni dari kebijakan perusahaan. Perusahaan juga memastikan pembelian yang disetop terbatas pada minyak mentah dan produk turunannya.
Ini berarti, perusahaan menyebut masih akan membeli gas alam cair dari Rusia. “Tidak seperti minyak, tampaknya sulit untuk menghentikan pembelian gas Rusia dalam 2-3 tahun ke depan,” imbuh perusahaan.
Adapun, minyak mentah dan produk turunannya yang biasa dibeli dari Rusia akan digantikan oleh produksi kilang Satorp di Arab Saudi.
Diketahui, kontak TotalEnergies untuk minyak Rusia menyumbang 12 persen dari ekspor diesel Rusia ke Uni Eropa pada tahun lalu.
Kendati berhenti membeli minyak Rusia, perusahaan menegaskan bahwa mereka masih akan mengoperasikan ladang minyak dan gas di Rusia. Perusahaan akan menangguhkan kegiatan sebagai dampak sanksi secara bertahap.
Namun, untuk pendanaan proyek LNG 2 Arctic yang terletak di pantai Siberia, Rusia, perusahaan memastikan akan menunda pengembangannya.(*)
Sumber: cnnindonesia.com