PROBATAM.CO, Inggris – Inggris mengumumkan program dosis vaksin tambahan untuk orang tua dan orang yang rentan segera setelah pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson lebih memilih mengandalkan vaksin daripada lockdown untuk mencegah penularan virus pada musim dingin.
“Sekarang kami sedang menjalani program tambahan, itu artinya kami akan membangun dinding imunisasi yang lebih tinggi dari perlindungan vaksin di negara ini,” jelas PM Johnson dalam jumpa pers Selasa.
“Ketika Anda memiliki negara yang besar, seperti yang kami miliki, dengan imunitas, kemudian perubahan kecil dapat membuat perbedaan yang besar, dan memberikan kita kepercayaan diri sehingga kita tidak butuh untuk kembali lockdown seperti sebelumnya,” lanjutnya, dilansir Al Jazeera, Rabu (15/9/2021).
Johnson menghapus pembatasan virus corona terkahir di Inggris pada Juli dan kehidupan kembali berjalan normal.
Pejabat mengatakan vaksin Covid-19 telah menyelamatkan lebih dari 112.000 nyawa dan mencegah 24 juta infeksi selagi mereka mengajukan suntikan ketiga untuk tenaga kesehatan terdepan dan mereka yang berumur lebih dari 50 tahun atau rentan secara klinis, dimulai dari orang-orang dengan risiko tinggi.
Johnson berharap program tambahan, yang dilakukan tanpa adanya bukti kuat akan kemungkinan efeknya, yang berarti rumah sakit dapat menahan beban infeksi selama musim dingin di Inggris tanpa membutuhkan lockdown.
Johnson juga menjelaskan “Rencana B”, melibatkan kewajiban sertifikat vaksin dalam beberapa pengaturan, kewajiban menggunakan masker, dan meminta orang-orang untuk bekerja di rumah.
Inggris telah mencatat 134.000 kematian Covid-19 di antara 67 juta orang.
Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan program tambahan akan dimulai pekan depan dan wajib bagi tenaga kesehatan.
Pejabat mengatakan perlindungan dua dosis vaksin di atas enam bulan setelah vaksinasi masih belum pasti dan dosis tambahan dapat mencegah penyakit dan kematian karena Covid-19, namun tidak mengatakan apakah dosis tambahan akan mengurangi tingkat penularan.
Kepala Badan Regulasi Obat-obatan dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA), June Raine mengatakan vaksin Pfizer, Moderna dan AstraZeneca dapat digunakan dalam program tambahan ini.
Sejauh ini 44 juta orang telah menerima dua dosis vaksin, 81 persen dari mereka yang berumur 16 tahun. Pada Senin, pemerintah mengatakan anak berumur 12 sampai 15 dapat menerima vaksin.
Inggris sedang mencatat jumlah tertinggi kedua angka infeksi baru setelah Amerika Serikat, yang juga merencanakan dosis tambahan.
Rencana pemerintah Inggris ini muncul setelah beberapa peneliti terkemuka, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan WHO, menulis dalam jurnal medis Lancet pada Senin, menyatakan suntikan booster Covid-19 belum diperlukan. (*)
Sumber: Merdeka.com