Kemenkes Terima 500 Ton Oksigen dari Industri Nikel di Morowali. (Photo: Merdeka.com)

Menkes Sebut Pandemi Pesan Yang di Atas Untuk Ubah Perilaku Manusia

PROBATAM.CO, Jakarta – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyebut, perubahan perilaku tidak bisa dihindarkan saat pandemi Covid-19. Dari pengalaman yang ada, pandemi mulai dari black death, HIV/AIDS, hingga Covid-19 merupakan isyarat dari Tuhan supaya manusia mengubah perilakunya.

“Jadi semua pandemi itu dari pesan Yang di Atas untuk menyampaikan bahwa manusia itu harus melakukan perubahan perilaku. Saat ini, istilah kita itu protokol kesehatan. Dan itu yang paling penting,” kata Budi saat bicara dalam pelatihan asisten tenaga kesehatan yang digelar PDIP, Senin (2/8/2021).

Budi juga bilang, pandemi tidak bisa selesai dalam waktu satu tahun. Pandemi polio, malaria, HIV baru bisa selesai puluhan hingga ratusan tahun.

Beriringan dengan terjadinya pandemi, menurut Budi, perilaku manusia selalu berubah. Misal menjadi wajib untuk menjaga kebersihan, hingga perilaku hubungan fisik atau seksual akibat adanya HIV/AIDS.

Lebih lanjut, Budi menuturkan, pemerintah tengah berusaha keras untuk mengurangi laju penularan Covid-19. Supaya jumlah kasus positif tidak lebih tinggi dari kapasitas fasilitas kesehatan yang ada.

“Kalau dari Covid ini, dari 100 yang kena, 80% akan otomatis sembuh sendiri, 20% butuh rumah sakit, 5 % perlu ICU, dan sekitar 1,7% meninggal. Yang penting 20% itu selalu di bawah kapasitas pelayanan rumah sakit, sehingga kita harus rendah, kita harus mengurangi laju penularan,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris menuturkan, Indonesia menjadi negara peringkat 14 di dunia korban meninggal akibat Covid-19. Jumlahnya mencapai 94 ribuan.

Ia mengingatkan, supaya membatasi mobilitas karena virus ini butuh inang, dalam hal ini manusia untuk hidup. PPKM berlevel dinilai kebijakan yang tepat.

“Maka membatasi mobilitas masyarakat jadi penting untuk mengatasi virusnya. Saat ini Pemerintah menerapkan PPKM dengan level. Ini langkah tepat sehingga pembatasan ditetapkan berdasarkan indikator penularan, perawatan, dan positivity rate,” kata Charles.

Charles menuturkan, pemerintah harus antisipasi kenaikan di luar Jawa-Bali. Meski angka perawatan cenderung menurun di wilayah Jawa-Bali. Mengapa di luar Jawa-Bali perlu dikhawatirkan, karena fasilitas kesehatan yang belum setara.

“Lalu kita perlu perhatikan angka kematian yang masih di atas 1300 perhari yang artinya masih tertinggi,” ujar Charles.

Charles mengatakan pihaknya mengapresiasi Pemerintah yang membuat berbagai terobosan penting. Misalnya, untuk memastikan akses masyarakat ke obat-obatan, dilakukan pembagian gratis paket obat covid untuk yang bergejala ringan dan OTG. Lalu program telemedicine sehingga pasien isolasi mandiri bisa berkonsultasi dan dipastikan dalam kondisi penyembuhan.

“Pandemi ini tak bisa segera selesai. Maka pemerintah harus bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan dalam menyediakan oksigen, obat-obatan hingga meningkatkan fasilitas kesehatan yang ada,” kata Charles.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk bergotong royong bersama Pemerintah dan seluruh elemen bangsa dalam menghadapi pandemi covid-19. Sejak Februari 2020 pandemi covid-19 muncul di Indonesia, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sudah mengeluarkan instruksi mengenai penanganan pandemi.

Sejak saat itu, PDIP sudah bergerak membangun berbagai posko kesehatan hingga saat ini. Termasuk berbagai dapur umum yang terus bekerja. PDIP juga menginstruksikan para kepala daerahnya agar mengikuti instruksi Pemerintah Pusat melaksanakan refocusing anggaran dengan baik.

Selain itu, Megawati juga menginstruksikan agar dilaksanakan penanaman 10 tanaman pendamping beras, demi memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi. Kini, PDIP melakukan pelatihan khusus asisten nakes.

“Kami mengajak agar mari membangun optimisme bagi penderita covid. Ini penting. Rata-rata orang sehat itu karena secara mental memiliki keyakinan kita bisa kalahkan covid ini. Yang komorbid, memang harus waspada. Tapi bukan berarti tak bisa sembuh,” kata Hasto.

Acara pelatihan digelar dari Gedung Sekolah Partai PDIP di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Bersama Hasto, hadir Ketua DPP PDIP bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak, Sri Rahayu, dan Ketua DPP PDIP bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana Ribka Tjiptaning. Ketua Umum Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual. (*)

Sumber: Merdeka.com

BACA JUGA

Vaksinasi di Indonesia Capai 171,9 Juta Dosis

Dian Fitriani

94 Juta Warga Indonesia Sudah Divaksin, Indonesia Masuk Kategori Peringkat-5 Dunia Vaksin Terbanyak

Dian Fitriani

Hingga Akhir Tahun 2021, Pemerintah Datangkan 370 Juta Dosis Vaksin

Dian Fitriani

Polri Bersama Mahasiswa Bersinergi Dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19

Indra Helmi

5 Bank Nasional Gelar Vaksin Massal Untuk Karyawan dan Nasabah

Dian Fitriani

Menkes Segera Siapkan Vaksin Tahap 3 Untuk Tenaga Kesehatan

Probatam