PROBATAM.CO, Batam – Wakil Gubernur Hj Marlin Agustina mengatakan pihaknya memang berharap proses belajar mengajar secara tatap mula bisa segera dimulai di Kepri. Salah satu upaya itu adalah dengan melaksanakan vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun.
“Kita berharap angka yang terpapar terus melandai. Apalagi jika anak-anak sudah divaksin, maka bisa kembali ke sekolah. Kita berharap belajar tatap muka itu bisa cepat terlaksana,” kata Wagub Marlin saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Massal untuk Pelajar SLTP dan SLTA di Vihara Meytria Monestery Batam Centre, Jumat (23/7).
Sebelum peninjauan di Vihara, Wagub Marlin yang hadir bersama Wali Kota Batam H Muhammad Rudi terlebih dahulu melikat pelaksanaan vaksinasi di Universitas Internasional Batam (UIB). Di Vihara Meitreya vaksinasi massal dilakukan oleh Badan Intelejen Negara Daerah (BINDA) Provinsi Kepri dengan melibatkan 4.784 pelajar se Kota Batam.
Vaksinasi ini diharap Wagub Marlin ikut mempercepat terbentuknya kekebalan komunal di Kepri, terlebih untuk kalangan pelajar. Karena itu, vaksinasi ini termasuk terus digesa oleh pemerintah.
“Saya yakin adik-adik badannya masih sehat dan kuat. Dengan sudah vaksin maka akan makin sehat,” kata Wagub Marlin.
Sampai Kamis (22/7) kemarin sudah 65.703 anak usia 12-17 tahun di Kepri yang divaksin. Jumlah ini sebesar 31,64 persen dari jumlah target vaksin untuk anak.
Wagub Marlin pun mengingatkan agar sesama pelajar untuk mengingatkan rekannya agar segera ikut vaksinasi. Dengan demikian, upaya-upaya membentuk kekebalan komunal dan mempercepat proses pembelajaran tatap muka bisa segera dimulai.
“Ingatkan jika ada yang belum. Kita pun minta bantuan pihak sekolah dan para orang tua untuk mengingatkannya,” kata Wagub Marlin.
Sementara itu, Feblia Maya Aspriyanti Pelajar SMP 9 Batam dan Nurlia Safitri Pelajar SMK Nurul Jadid Bengkong Batam, mengaku senang karena ada pemberian vaksin bagi pelajar.
“Semoga dengan kami sudah divaksin, bisa segera bersekolah kembali secara normal, dan bisa belajar secara tatap muka. Karena kami merasa kurang maksimal, kalau harus terus belajar secara online,” tutur Feblia dan Nurlia.
Kata kedua pelajar itu, mereka sudah rindu ingin bertemu para guru dan teman-teman sekolahnya. Karena itu mereka sangat berharap sekolah secara tatap mula segera dimulai. (*/adv)