PROBATAM.CO, Batam – Inflasi Kota Batam pada Juli 2019 tercatat sebesar 0,61 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, Rahyudin mengatakan angka inflasi ini lebih tinggi dari inflasi bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 0,24 persen.
“Tapi dari inflasi kumulatif kita tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Inflasi Januari-Juli 2019 tercatat 2,41 persen. Sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya itu 2,53 persen,” tutur Rahyudin di Kantor Walikota Batam, Jumat (2/8).
Menurutnya inflasi di Kota Batam disebabkan oleh kenaikan indeks di empat kelompok penyusun inflasi. Yaitu kelompok bahan makanan (volatile food) mengalami inflasi 1,35 persen. Kemudian kelompok administered price seperti transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan alami inflasi sebesar 1,11 persen.
Kelompok sandang alami inflasi 0,97 persen. Di kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau alami inflasi 0,11 persen. Sedangkan kelompok yang alami deflasi yaitu kesehatan sebesar 0,04 persen.
“Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan harga,” ujarnya.
Adapun 10 komoditas yang menyumbangkan inflasi di Kota Batam pada Juli 2019 ini adalah cabai merah, tiket angkutan udara, cabai rawit, bawang merah, emas perhiasan, mentimun, cabai hijau, susu balita, telur ayam, dan daging sapi.
“Agustus ini perlu diantisipasi kenaikan harga bumbu-bumbu masak karena masuk Hari Raya Idul Adha. Harga daging sapi mungkin turun tapi bumbunya yang perlu hati-hati. Kemarin sudah naik jangan sampai naik lagi. Pemerintah perlu turun ke pedagang untuk memastikan tak ada kenaikan harga cabai ini,” pesan Rahyudin.
Jika melihat kondisi, BPS memprediksi angka inflasi Kota Batam sepanjang 2019 bisa mencapai target. Yaitu 3,53 persen atau 3,5 plus minus 1 persen.
“Ini lebih bagus dari tahun lalu 3,65 persen. Untuk mencapai 3,53 ini kita perlu antisipasi juga kenaikan harga tiket pesawat di Desember nanti,” ujarnya. (mcb)