PROBATAM.CO, Batam – Junita mengkaku kaget saat pertama kali menemukan jasad kekasihnya, Rio Alfen Saputro (sebelumnya ditulis Rio Alfian Saputro) dalam kondisi tergantung di pohon.
Janda empat orang anak ini tak menyangka kekasihnya tersebut menemui ajalnya dengan cara yang demikian. Padahal, ia hanya berpamitan untuk menjemput anaknya di kampung halaman kepada korban.
“Sebelumnya saya bilang sama dia kalau saya mau pulang ke Medan menjemput anak, pas saya mau pesan tiket kapal ke Dumai, saya cari dia,” tutur Junita kepada PROBATAM di Mapolsek Sagulung, Senin (15/7).
Wanita berbadan gempal ini mengatakan kalau mereka sudah menjalin hubungan asmara selama dua bulan. Bahkan hubungannya itu terjalin dengan baik tanpa ada pertengkaran.
“Kami tidak ada berantam. Mungkin dia tidak mengizinkan saya pergi, tapi dia tidak pernah cakap. Saya hanya ingin menjemput anak, sebab masalah saya dengan keluarga di kampung belum selesai, sehingga saya kurang mempedulikannya,” kata dia.
“Saya gak nyangka, saya kira dia cuma main-main waktu dia meninggalkan pesan kata-kata di surat itu,” katanya menambahkan.
Kendati begitu, nasi telah menjadi bubur, kekasihnya telah menghadap lebih dulu kepada Sang Pencipta. Kini, ia hanya bisa pasrah menerima kepergian Rio dan akan segera mengurus jasad korban untuk di semayamkan.
Dikabarkan sebelumnya, sesosok jasad pria ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon dekat kolam pancing ikan di Tembesi, Sagulung, Senin (15/7) sekitar pukul 11.30 WIB.
Setelah dievakuasi, jasad tersebut diketahui bernama Rio Alfian Saputro (24) asal Magelang, Jawa Tengah.
Penemuan ini sontak menggegerkan warga setempat. Warga berbondong-bondong sekedar ingin tau dan menyaksikan penampakan itu.
Kapolsek Sagulung, AKP Riyanto mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh kekasihnya yang langsung melaporkan kepada pihak kepolisian.
“Sebelumnya kami mendapat laporan dari kekasih korban yang bernama Junita. Ia mengaku menemukan korban dalam kondisi sudah tergantung,” kata Riyanto.
Junita atau saksi ini ingin mencari keberadaan korban karena tak nampak bekerja. Apalagi ia juga mendapatkan secarik kertas dari korban bertuliskan pesan “Kalau kau betul sayang sama aku kau jemput jasadku di sudut kolam sekarang!”.
“Pengakuannya saat itu pelapor sedang mencari korban bersama saudaranya kerena sebelumnya korban tidak nampak bekerja, dan pelapor juga menemukan pesan dari korban dalam secarik kertas,” kata dia.
Pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi terkait penemuan jasad ini. Polisi menduga korban gantung diri karena tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.
“Jasad korban kita bawa ke rumah sakit Bhayangkara guna dilakukan otopsi,” demikian Riyanto menambahkan. (ina)