PROBATAM.CO, Batam – Duka mendalam masih menyelimuti keluarga korban yang tenggelam di kolam bekas galian pasir di Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Rabu pagi, 18 Juni 2019. Kolam bekas galian pasir itu telah merenggut nyawa tiga orang bocah bersaudara.
Ketiga bocah yang menjadi korban diketahui bernama Yelse de Fitri (11), Antonio de Viche (7), dan Yohanes Jevan (7) warga Kendal Sari, Kelurahan Tanjung Riau.
Paman korban, Endi mengatakan, ketiga keponakannya itu meninggal dunia akibat tenggelam saat sedang bermain di dekat kolam bekas galian pasir tersebut.
Bekas galian pasir seluas 1.000 meter persegi dengan kedalaman sekitar 2 meter lebih itu menurut Endi tidak ada pengamanan, sehingga sangat berbahaya bagi masyarakat sekitar.
Endi meminta pemerintah menghentikan segala bentuk aktivitas penggalian yang tidak ada pengamanan serius, khususnya terkait keselamatan masyarakat. Karena sangat berbahaya jika di biarkan.
“Saya akan bertindak apabila kegiatan penggalian terus berjalan tanpa ada safety,” tegas Endi ditemui dirumah korban, Jumat (21/6).
Bahkan, Endi yang juga mengaku sebagai pengurus paguyuban komunitas perantau asal Sikka (Kompas) ini, menyebut banyak penggalian siluman yang di biarkan begitu saja usai dikerjakan.
“Banyak penggalian siluman yang beraktivitas di Batam terutama di Tanjung Riau ini setelah pengerjaan di biarkan begitu saja,” ungkap Endi menambahkan.
Penulis: Ina