Ilustrasi (Photo : Ist)

Tanggapi soal Pembatasan Medsos, BSSN: Jangan Seperti di Suriah

PROBATAM.CO – Direktur Deteksi Ancaman Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Sulistyo menangapi soal pembatasan media sosial yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan dan mengurangi dampak dari penyebaran hoaks yang dipicu dari demonstrasi kisruh pada 22 Mei.

Sebetulnya, kata dia, pemerintah tidak ada yang ditakuti dengan pembatasan medsos tersebut. Permasalahannya jangan sampai kejadian demonstrasi kisruh itu meluas menjadi chaos seperti di negara lain.

“Memang apa yang termonitor dari BSSN?” pertanyaan yang diajukan Cyberthreat.id melalui sambungan telepon. “Itu saya enggak bisa jawab,” tutur Sulistyo, Kamis (23/5).

Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa sebelum terjadi demonstrasi 22 Mei memang terpantau ada “hal-hal yang sebenarnya tidak terjadi”.

“Itu saja yang dikhawatirkan,” tutur dia. Ia juga tak menginginkan kejadian kekacauan di Jakarta seperti terjadi di Suriah dan Turki. Maka, pembatasan medsos itu supaya (informasi yang beredar, red) terkendali.

Seperti diketahui, pemerintah memutuskan untuk memblokir sebagian medsos menyikapi demonstrasi 22 Mei lalu. Demonstrasi yang disusupi “massa lain” itu berbuat onar dengan melempar batu, bom molotov, dan membakar kendaraan di Asrama Brimob Petamburan, Jakarta Pusat.

Bentrokan tersebut mengakibatkan 737 orang luka-luka. Ada dua versi korban jiwa: versi polisi tujuh orang, versi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan delapan orang.

Medsos yang diblokir antara lain Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Twitter. Pengguna tak bisa mengirim, mengunggah dan mengunduh foto/gambar dan video, bahkan file berbentuk audio dan PDF juga mengalam kesulitan.

Selama 24 jam terakhir, akses keempat medsos tersebut masih terhambat. Pengiriman teks di WhatsApp dan Twitter memang masih bisa dilakukan. Panggilan via WhatsApp juga terkadang masih mengalami gangguan.

Kementerian Komunikasi dan Informati sebelumnya mengatakan bahwa lama waktu pemblokiran tersebut maksimal 2-3 hari menyesuaikan kondisi di Jakarta telah aman dan terkendali.

Apakah dengan pemblokiran tersebut ada keluhan dari operator? “Buktinya operator mendukung. Ini kan masalahnya kepentingan nasional. Enggak ada yang marah, enggak ada yang komplain. Yang marah kan yang merasa dirugikan aja. ini sifatnya kan sementara,” kata Sulistyo.

Baca artikel menarik lainnya di Cyberthreat.id

Print Friendly, PDF & Email

BACA JUGA

Fitur Baru iPhone Bakal Bisa Buka Kunci Mobil

Indra Helmi

PING!! Siapa yang Masih Pakai BlackBerry?

Indra Helmi

Memalukan! Bos Realme dan Xiaomi Bertengkar di Twitter

Indra Helmi

Tilang Elektronik (ETLE) pada Sepeda Motor Mulai Februari 2020

Indra Helmi

Main Pokemon Go Bisa Turunkan Berat Badan 63 Kg

Indra Helmi

Facebook Belum Siap Sisipkan Iklan di WhatsApp

Indra Helmi