PROBATAM.CO – Beberapa waktu lalu, sempat beredar kabar angin yang menyebutkan bahwa Facebook ingin mulai memonetisasi WhatsApp. Ada dua cara untuk mengambil pundi-pundi uang dari layanan pesanan instan ini.
Pertama, WhatsApp akan kembali membebankan biaya untuk berlangganan ke pengguna. Kedua, ya menyisipkan layanan iklan seperti yang sudah dilakukan platform milik Facebook lainnya.
Namun, seperti dikutip dari Slashgear, Facebook tampaknya belum terlalu siap untuk menyisipkan iklan di WhatsApp dalam waktu dekat. Dan agaknya dipastikan, fitur berbayar bukan menjadi metode menarik uang.
Perlu digarisbawahi, Facebook tidak membawa iklan ke WhatsApp dalam waktu dekat. Tapi, ini tidak berarti bahwa Facebook tidak akan pernah membawa iklan ke WhatsApp.
Facebook membayar besar-besaran hingga US$ 22 miliar untuk mengakuisisi WhatsApp, setelah itu membuat aplikasi benar-benar gratis untuk diunduh dan digunakan.
Layanan ini tetap sangat populer di luar AS, mempertahankan sekitar 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia.
Pada tahun 2018, Facebook mengungkapkan rencana untuk menggunakan iklan untuk memonetisasi layanan.
Laporan tersebut mengklaim bahwa Facebook telah membatalkan rencananya untuk menjual iklan di WhatsApp, sesuatu yang menurut laporan termasuk pembubaran tim yang ditugaskan untuk mengintegrasikan iklan.
Facebook dilaporkan akan fokus pada ‘membangun fitur-fitur penghasil uang’ yang dirancang untuk perusahaan.
Namun, sumber mengklaim bahwa perusahaan masih berencana untuk memperkenalkan iklan di fitur Status WhatsApp di masa depan, meskipun masih belum jelas kapan itu mungkin terjadi.
Sumber: Uzone.id