PROBATAM.CO, Batam – Jaringan lamban dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 tidak menjadi masalah sebab waktu pelaksanaannya cukup panjang.
“Pada input bersamaan biasalah lelet, tapi tidak down. Jaringan lelet tak jadi masalah karena waktu pendaftaran cukup panjang,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan belum lama ini.
Menurut dia, operator PPDB di sekolah bisa menginput data pada jam senggang. Malam hari misalnya. Karena aplikasinya bisa difungsikan selama 24 jam, dan pendaftarannya tidak harus selesai dalam satu hari.
Ia akui situs jaringan yang dipakai untuk PPDB SD dan SMP sama. Karena itulah wajar jika lalu lintasnya cukup padat. Namun ia tak menutup kemungkinan prosesnya lambat akibat keterbatasan kapasitas peladen (server).
“Tapi nanti kita lihat, kalau memang leletnya karena server, maka akan kita tambah. Mudah-mudahan aman,” katanya menambahkan.
Para orang tua atau wali murid diminta Hendri agar tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut. Sebab, waktu pedaftarannya masih panjang. Kata dia, selama sejarah PPDB, tahun ini yang terpanjang, yakni 15 hari.
“Kita kasih waktu panjang. Dan saya rasa di ujung-ujung nanti banyak kosong. Di situ nanti operator bisa input ke sistem,” katanya lagi.
Hendri menjelaskan PPDB kali ini tak seperti sebelumnya yang menggunakan aplikasi. Orang tua tak perlu memasukkan data anak ke sistem. Proses input data akan dilakukan oleh operator di tiap sekolah.
“Sekarang ini orang tua siswa langsung daftar ke sekolah. Orang tua datang ke sekolah dengan membawa berkas anak. Terkait data, sekolah yang input. Yang penting data sudah kita pegang,” katanya.
PPDB tahun ini, sambung Hendri, murni menggunakan sistem zonasi. Siswa yang diterima adalah mereka yang tinggal di sekitar sekolah. Namun siswa dibenarkan untuk memilih dua sekolah di zonasi yang sama.
“Kita menggunakan maps (peta digital,red.). Dari situ jarak rumah ke sekolah bisa terbaca,” kata dia.
(isn)