PROBATAM.CO, Tanjungpinang – Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengimbau masyarakat untuk tidak mengunjungi negara yang “diserang” cacar monyet atau virus monkeypox sementara waktu.
“Kalau sudah tahu di negara tertentu itu ada banyak penderita cacar monyet, maka sebaiknya kita tidak mengunjungi negara itu sampai benar-benar ada jaminan kita tidak terinfeksi virus itu,” kata Kepala Dinkes Kepri Tjetjep Yudiana dikutip dari kepriprov, Senin (13/5).
Tjetjep mengatakan, pihaknya sampai sekarang memantau perkembangan penanganan penderita cacar monyet di Singapura. Menurut dia, penanganan penderita cacar monyet di Singapura cukup baik.
Di Kepri, kata dia, Dinas Kesehatan sudah menyiapkan ruang isolasi di Batam dan di Tanjungpinang untuk penanganan penyakit cacar monyet.
Sementara di pintu pelabuhan internasional juga disiapkan alat pendeteksi suhu badan. Setiap wisatawan yang memiliki suhu badan di atas 38 derajat celcius dapat dicurigai dalam kondisi tidak sehat sehingga perlu penanganan khusus.
Salah satu ciri penderita cacar monyet yakni suhu tubuh penderita meningkat tinggi. Namun tidak seluruh orang yang bersuhu badan 38 derajat Celcius menderita penyakit itu.
“Harus dirawat, dan mendapat penanganan khusus dari tim medis,” kata Tjetjep menjelaskan.
Sampai saat ini, kata Tjetjep, virus cacar monyet belum masuk ke Kepri, namun harus diwaspadai. Informasi tentang cacar monyet tidak perlu dibesar-besarkan menjadi hal yang menakutkan, meski tetap harus diwaspadai bersama dan dilakukan tindakan pencegahan.
“Potensi virus itu masuk ke Kepri cukup besar karena wilayah ini strategis, berbatasan dengan sejumlah negara, seperti Singapura dan Malaysia. Karena itu perlu dilakukan langkah-langkah produktif untuk mencegahnya,” ujarnya. []