Ratusan Siswa di Sragen Keracunan MBG, BGN Bakal Tingkatkan SOP

PROBATAM.CO, Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana buka suara soal ratusan siswa SD-SMP di Sragen, Jawa Tengah, diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan mengatakan bakal melakukan evaluasi agar tidak terjadi lagi ke depan.

“Ya, pokoknya kami berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kejadian lagi dan kami tingkatkan SOP-nya,” kata Dadan kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Dadan akan melakukan perbaikan terkait pemilihan bahan baku serta memangkas waktu masak hingga distribusi.

“Termasuk mulai memilih bahan baku yang baik, memendekkan waktu masak, memendekkan waktu penyiapan, memendekkan waktu pengiriman,” ujarnya.

“Termasuk juga di dalam pengiriman ke sekolah dan makanan tidak terlalu lama disimpan di sekolah agar waktunya lebih pendek dari 4 jam,” lanjut Dadan.

Dilansir detikJateng, jumlah korban keracunan massal diduga akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD dan SMP Gemolong, Sragen, kini mencapai 251 orang.

Bupati Sragen Sigit Pamungkas mengatakan siswa dan guru yang mengalami keracunan dari SDN 4 Gemolong dan SMPN 3 Gemolong.

“Kami mendapat laporan bahwa ada gejala keracunan dari sejumlah siswa di SD dan SMP di Gemolong yang merasakan mual, merasakan sakit perut yang melilit atau ada yang muntah begitu. Yang intinya ada dugaan keracunan. Per data hari ini yang melaporkan kena dugaan keracunan tadi ada 251 orang,” kata Sigit kepada awak media di Gemolong, Sragen, Selasa (12/8).

Pihaknya juga mendatangi langsung lokasi dapur makan bergizi gratis. Sigit melihat proses pengadaan makan bergizi gratis.

“Kalau sejauh yang kita lihat memang harus ada beberapa yang dirapikan ya di bagian pembersihan begitu. Kalau dapurnya bersih, ininya bersih, prosesnya bersih, mungkin bagian pembersihan ya, alat-alat itu yang perlu dirapikan, tapi secara umum bagus,” ungkapnya.

Sigit mengatakan, untuk melihat kasus tersebut, harus melihat penyebab secara spesifik. Pihaknya juga masih mendalami sumber persoalan tersebut.

“Iya, ini kan harus melihat case by case penyebabnya apa nanti harus dilihat sebagai secara generik ataukah spesifik. Nah, ini harus kita perlu mendalami itu dulu ya. Itu sebenarnya problemnya apakah di bahan bakunya, apakah problemnya di penyajiannya, apakah problemnya diprosesnya. Ini kita lihat dulu,” ungkapnya. (dtk)

BACA JUGA

Wakil Wali Kota Batam Tekankan Makanan MBG Harus Bersih, Bervariasi, dan Bernutrisi

Probatam

Skema Biaya Korban Keracunan MBG: Ditanggung BGN & Klaim Asuransi

Probatam

Rakor Bersama Mendagri, Pj Sekda Firmansyah Bahas MBG dan Percepatan Penuntasan TBC

Probatam

4 Instruksi Prabowo Saat Panggil Kepala BGN Usai Marak Keracunan MBG

Probatam

Menkes: Sebagian Besar SPPG MBG Belum Punya Sertifikat Layak Higienis

Probatam

BGN Soal Ikan Hiu Jadi Menu MBG di Ketapang: Kearifan Lokal

Probatam