Pelayanan Antrian Pasien di Klinik dr. Misbah Dinilai Buruk, Diskriminatif dan Tidak Profesional

PROBATAM.CO, Pekanbaru – Pelayanan pasien di Klinik dr Misbah- RMC yang terletak di Jalan Sembilang Ruko 3 Nomor 107, Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru dinilai buruk, diskriminatif dan tidak profesional dalam melayani masyarakat.

Terbukti, Kamis (22/8/2024) sekitar pukul 21.00 WIB sempat terjadi pelayanan yang tidak memuaskan sehingga terjadi perdebatan antara dua orang pasien, Ny. Sri (50) dan Ayyi (30) dengan pihak petugas jaga klinik terdiri dari petugas repsesionis, perawat dan dokter yang berdinas saat itu karena masalah antrian pasien.

Kepada wartawan, usai berobat Ny. Sri menyampaikan bahwanya ia bersama anak sulungnya, Ayyi malam tadi akan berobat di klinik dr Misbah- RMC yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Pelayanan pasien di Klinik dr Misbah- RMC yang terletak di Jalan Sembilang Ruko 3 Nomor 107 Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru dinilai buruk, diskriminatif dan tidak profesional dalam melayani masyarakat. (Photo : Net)

Selayaknya pasien yang ingin berobat diharuskan mendaftar dan mengisi buku antrian karena Klinik dr Misbah ini, karena tidak menggunakan nomor antrian, artinya antrian diurut berdasarkan catatan dibuku yang di siapkan repsesionis klinik tersebut.

” Kami sudah daftar duluan sejak senja dan pergi berobat ke klinik sebagai Faskel 1 BPJS Kesehatan sekeluarga. Lagi pula klinik dr. Misbah ini kebetulan dekat dengan tinggal kami yang sama-sama di Rumbai, Pekanbaru,” tutur Ny. Sri didampinginya Ayyi, putri sulungnya.

Kejadian tak mengenakan itu bermula, setelah mereka merasa sudah cukup lama antrian giliran dua warga Rumbai yang akan berobat ini belum kunjung juga dipanggil. Sekitar jam 21.00 WIB, Ny. Sri coba mempertanyakan kepada petugas repcesionis klinik di meja perdaftaran.

“Karena sudah lumayan lama kami antri, saya coba datangi meja pendaftaran untuk bertanya langsung ke petugas repcesionis klinik dr Misbah ini, petugas klinik bagian pendaftaran menyampaikan tinggal dua orang lagi baru ibu berdua masuk, jawab petugas tersebut,” ujar Sri.

Tampak perawat dan dokter Klinik dr. Misbah melayani pasien umum yang memotong antrian didulukan dari pada pasien BPJS Kesehatan yang sudah antrian lebih awal. (Photo: istimewa)

Dalam masa antrian tersebut, selesai dua orang antrian yang disebut petugas klinik tiba- tiba datang seorang pasien laki-laki dewasa malah dipersilahkan masuk. Sedangkan namanya tidak terdaftar dibuku pendaftaran.

Dengan nada kesal melihat gelagat aneh tersebut, Ny. Sri dan Ayyi yang sudah lama antrian dengan sabar mulai naik pitam. Ibu dan sang anak tersebut lantas mempertanyakan ruangang pengobatan dokter M. Nasir yang sedang piket dengan dibantu perawat lak-laki.

“Saya permisi masuk ruang dokter yang praktek mempertanyaan tentang pasien yang dikenal yang baru datang sudah dikasih masuk dan dilayani. Sedangkan kami sejak lama antri menunggu giliran tiba-tiba pasien yang baru masuk ini bapak dilayani,” ucapnya.

Ketika ke perawat dan dokter yang saat itu akan melayani pasien laki-kali yang baru masuk itu?. Maka Ny Sri dan Ayyi mempertanyakan pasien yang baru datang tiba-tiba langsung dapat pelayanan sedangkan dia baru datang sekitar pukul pukul 21.00 WIB.

“Malah kami dipotong yang jelas-jelas sudah menunggu antrian giliran berobat, tiba- tiba justru masuk orang lain baru datang duluan siapa yang ngak kesal dipotong atrian kami yang juga sama-sama berobat ke klinil dr Misbah ini?. Perawat jaga mengatakan pasien yang baru masuk ini pasien umum dan daftar lewat online teryata kami minta lihat HP nya tidak ada tuch yang namanya nomor antrian online,” cetus Ny Sri.

Selanjutnya waktu berjalan, mereka melihat Dokter M. Nasir yang dinas tadi langsung menghindar dan keluar ruangan praktiknya.

” Walau akhirnya kami tetap juga dilayani berobat ketika giliran antrian tiba kami dilayani juga oleh dokter yang lain. Sebelumnya kami juga pernah minta rujukan ke rumah sakit faskel 2 untuk mama (Ny. Sri-red) tapi kayaknya dipersulit petugas klinik ini juga,” timpal Ayyi.

Senada kedua pasien sangat menyayangi pelayanan di Klinik dr. Misbah yang kurang profesioanal, karena masih ada juga kecurangan oknum petugas klinik yang lebih mementingkan pasien relasi atau teman dari petugas dari pada pasien yang sudah lama antri.

“Dengan hal ini, saya menilai pelayanan klinik dr Misbah tidak bagus, tidak mendahulukan orang antri. Malah petugas mendahulukan orang yang ada kedekatan, relasi dan umum. Sementara kita yang berobat BPJS sudah antri dari tadi, orang baru datang duluan masuk, tapi tidak mendaftar di depan dan juga otomatis tidak ada namanya di pendaftaran,” ungkap Ny. Sri.

Terpisah, owner dan pimpinan Klinik, dr Misbah dihubungi untuk dikonfirmasi tentang buruknya pelayanan pasien dan antrian di kliniknya. Bahkan berkali-kali di telepon (HP) tidak kunjung diangkat, begitu juga ketika dikirim pesan lewat Washapp (WA) hingga berita ini naik tayang. (hel)