PROBATAM.CO – Sesi perdagangan saham akhir pekan ini, Jumat (26/4) di bursa Wall Street akhirnya ditutup dengan gerak naik moderat. Laporan menyebutkan, gerak naik indeks yang kembali terjadi sebagai akibat respon investor terhadap rilis data pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal pertama tahun ini yang melebihi ekspektasi.
Otoritas AS dalam rilisnya menyebut, sepanjang kuartal pertama tahun ini, perekonomian AS membukukan pertumbuhan sebesar 3,2% atau jauh melampauai ekspektasi pasar yang berada di kisaran 2,5%. Kinerja perekonomian AS yang mengesankan ini sekaligus berseiring dengan rilis kinerja keuangan kuartal pertama tahun ini sejumlah emiten terkemuka di Wall Street dalam beberpa pekan terakhir.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya mayoritas emiten di bursa Wall Street (lebih dari 78%) disebutkan telah membukukan kinerja keuangan yang melebihi ekspektasi untuk kuartal pertama tahun ini.
Gerak naik indeks di bursa Wall Street akhirnya terus berlanjut dan kini posisi indeks DJIA terpantau telah hanya terpaut 1,5% di bawah titik tertingginya sepanjang sejarah. Indeks DJIA menutup sesi perdagangan akhir pekan ini dengan menguat 0,31% untuk terhenti di kisaran 26.543,33, sementara indeks S&P 500 menanjak 0,47% untuk berakhir di posisi 2.939,88, serta indeks Nasdaq yang naik 0,34% untuk berakhir di posisi 8.146,4.
Pantauan juga menunjukkan, indeks S&P 500 yang kini telah berada di titik tertingginya sepanjang sejarah. Sentimen dari rilis data pertumbuhan ekonomi AS ini juga merambah pasar valuta global di mana posisi indeks Dolar AS akhirnya semakin mampu untuk bertahan di atas level psikologisnya di kisaran 98-an.
Dengan masih stabilnya posisi indeks Dolar AS di level tertingginya, maka nilai tukar mata uang utama dunia lainnya mengalami pelemahan yang merata. Terlebih pada mata uang Euro yang kini mulai membiasakan diri di kisaran 1,11-an.
Penguatan mata uang Dolar AS menjadi semakin tidak terelakkan dengan kinerja pertumbuhan ekonomi yang mengesankan di satu sisi, sementara di sisi lainnya kinerja perekonomian zona Euro justru sedang terhempas dalam kesuraman di saat yang sama.
Pada bursa saham Asia, sentimen dari berhasilnya kembali indeks Wall Street membukukan kenaikan moderat kali ini akan kembali menjadi bekal keraguan dalam membuka sesi perdagangan pekan depan.
Baca artikel menarik lainnya tentang Bursa Saham di Bizlaw.id