PROBATAM.CO, Jakarta — Penyebab kematian mendiang Ratu Elizabeth II terungkap setelah hampir satu bulan kepergiannya.
Akta kematian ratu yang berkuasa selama 70 tahun itu mengungkapkan bahwa Elizabeth II meninggal pada 8 September lalu di Kastil Balmoral, Ballater, Skotlandia, sekitar pukul 15.10 waktu setempat.
Sertifikat kematian yang dirilis National Records of Scotland memaparkan usia yang sudah tua menjadi penyebab Ratu Elizabeth II meninggal dunia.
Sertifikat itu pun diteken oleh Putri Anne, anak perempuan Ratu Elizabeth II, seperti dikutip CNN.
Setelah prosesi panjang, Ratu Elizabeth II akhirnya dimakamkan di Kapel Peringatan Raja George VI, Windsor, Senin (19/9) sore.
Proses pemakaman dihadiri ribuan tamu dari berbagai negara, terutama pemimpin negara Persemakmuran Inggris.
Setelah peti mati Ratu Elizabeth II dimakamkan, pihak kerajaan juga memindahkan peti mati sang suami, Pangeran Philip, yang meninggal pada April 2021 dari Royal Vault ke kapel tersebut agar bisa kembali bersama.
Sebelum dimakamkan di Kapel Peringatan Raja George VI, peti mati Ratu Elizabeth II juga sempat diturunkan ke Royal Vault sambil dibacakan ayat Psalm.
Pada Senin malamnya, peti mati Ratu Elizabeth diangkat lagi untuk dimakamkan di Kapel Peringatan Raja George VI dalam upacara tertutup untuk keluarga kerajaan saja.
Royal Vault merupakan tempat pemakaman Kerajaan Inggris yang sakral dan rahasia. Tak sembarang orang bisa masuk ke sana. Tempat itu pun menjadi misteri bagi kebanyakan warga Inggris.
Media-media Inggris hanya dapat mengungkap bahwa Royal Vault berada di ruang bawah tanah Kapel St. George. Berbentuk lorong dengan panjang 21 meter dan lebar 8 meter, Royal Vault dilaporkan bisa menampung 44 peti.
Kematian Ratu Elizabeth II menggiring anak sulungnya, Charles, naik menjadi Raja Inggris meneruskan takhta sang ibunda. Kini Charles memegang gelar Raja Charles III.
Charles memberi penghormatan kepada mendiang ibunya saat pemakaman dengan menyebut sang ratu “tidak ada tandingannya dalam durasi kepemimpinan, dedikasi dan pengabdiannya” selama memimpin Kerajaan Inggris.
“Bahkan saat kami berduka, kami bersyukur atas kehidupan yang paling setia ini,” katanya dalam upacara bersejarah di Istana St James.(*)
Sumber: cnnindonesia.com