PROBATAM.CO, Jakarta — Sebagian besar kasus jemaah haji meninggal dunia disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah (cardiovascular). Apa sebenarnya penyakit cardiovascular yang dialami banyak jemaah haji ini?
“Penyebab terbesar jemaah meninggal adalah kardiovaskular,” ujar Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekkah, Muhammad Imran di Mekkah, Minggu (31/7), mengutip Antara.
Dari 81 jemaah haji yang meninggal dunia, sebanyak 45 diantaranya disebabkan oleh masalah kardiovaskular. Sementara 15 jemaah haji meninggal karena syok, dan 21 jemaah lainnya disebabkan oleh masalah pernapasan.
Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah kondisi dimana adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Sistem kardiovaskular sendiri berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
CVD merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sebanyak 17,9 juta orang meninggal dunia akibat CVD pada 2019 lalu. Sebagian besar diantaranya disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.
Penting bagi masyarakat untuk mengetahui apa sebenarnya penyakit cardiovascular yang banyak diidap jemaah haji ini, agar bisa melakukan pencegahan.
Jenis Penyakit Kardiovaskular
Ada beberapa jenis penyakit kardiovaskular yang umum dialami masyarakat. Berikut diantaranya, mengutip laman American Heart Association.
1. Serangan jantung
Serangan jantung terjadi saat aliran darah ke jantung tersumbat oleh pembekuan darah.
Kebanyakan orang selamat dari serangan jantung pertama dan bisa menjalani aktivitas normal seperti biasa. Namun demikian, Anda perlu melakukan beberapa perubahan gaya hidup demi mencegah serangan jantung berikutnya.
2. Stroke
Ada dua jenis stroke, diantaranya iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan dalam pembuluh darah yang menuju ke otak. Kondisi ini akan membuat sel-sel otak mulai mati.
Sementara stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah dalam otak pecah. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh hipertensi.
3. Gagal jantung
Gagal jantung adalah kondisi saat jantung tidak memompa darah dengan sebagaimana mestinya. Hal ini membuat kebutuhan tubuh akan darah dan oksigen jadi tidak terpenuhi maksimal.
4. Aritmia
Aritmia adalah kondisi jantung yang berdetak tidak normal. Jantung bisa berdetak terlalu lambat, lebih cepat, atau bahkan tidak teratur.
Detak yang tidak teratur membuat jantung tak mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan maksimal.
Selain itu, ada pula beberapa penyakit kardiovaskular lain seperti masalah pada katup jantung, kardiomiopati (pembengkakan jantung), aneurisma, dan masih banyak lagi.
Gejala dan Cara Mencegah Penyakit Kardiovaskular
Gejala umumnya akan bergantung pada masing-masing kondisi. Namun, ada beberapa gejala khas dari penyakit kardiovaskular. Berikut diantaranya, mengutip Medical News Today.
1. Rasa sakit atau tekanan di dada
2. Rasa sakit atau tidak nyaman di lengan, bahu kiri, siku, rahang, atau punggung
3. Sesak napas
4. Mual dan kelelahan
5. Pusing
6. Keringat dingin
Untuk mencegahnya, Anda juga bisa melakukan beberapa perubahan dalam gaya hidup. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan.
1. Mengontrol berat badan
Berat badan berlebih atau obesitas menjadi salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular. Mengontrol berat badan bisa jadi salah satu cara mencegahnya.
2. Olahraga teratur
American Heart Association merekomendasikan untuk berolahraga rutin setidaknya 150 menit setiap pekan.
3. Pola makan sehat
Kurangi asupan makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging merah, makanan olahan, dan makanan yang digoreng.
Sebagai gantinya, penuhi asupan lemak tak jenuh ganda dan asam lemak omega-3 seperti pada ikan kembung, buah, dan sayur.
4. Berhenti merokok
Merokok menjadi salah satu faktor risiko utama semua jenis penyakit kardiovaskular.
Demikian penjelasan mengenai penyakit cardiovascular yang banyak dialami jemaah haji. Kenali penyakitnya dan lakukan pencegahan sedini mungkin.(*)
Sumber: cnnindonesia.com