PROBATAM.CO, Jakarta — Korea Utara memprioritaskan tentara yang bertugas di perbatasan untuk menerima vaksin buatan China Sinovac saat gelombang Covid-19 menerjang negara itu.
“Komando Karantina Darurat Nasional mulai memberikan vaksin China kepada tentara brigade Biro Keamanan Perbatasan ke-31,” ujar petugas militer dari provinsi Pyongyang Utara kepada Radio Free Asia pada akhir pekan lalu.
Vaksinasi juga diberikan ke unit gencatan senjata yang berada di Provinsi Pyongan Utara dan Chagang, wilayah yang berbatasan dengan China.
Namun, meski sudah mulai menginokulasi tingkat vaksinasi masih rendah, kurang dari 1 persen.
Kasus Covid-19 disebut mulai mewabah di Korea Utara usai parade militer yang berlangsung 25 April lalu.
Ketika itu, sejumlah tentara mengalami gejala demam tinggi dan pernapasan. Mereka kemudian dites dan hasilnya positif Covid-19.
Lalu pada awal Mei, virus menyebar dengan cepat di kalangan anggota Biro Keamanan Perbatasan dan tentara yang ditempatkan di sepanjang seluruh wilayah perbatasan.
Atas alasan itu lah, delegasi Komando Darurat Karantina Nasional segera dikirim ke China untuk meminta dosis vaksin Covid-19.
“Delegasi Komando Darurat Karantina Nasional mengunjungi China, berkomunikasi dengan perusahaan farmasi China Sinovac dengan kerja sama perdagangan, dan meminta dukungan untuk vaksin Covid,” kata sumber.
Sinovac menyediakan vaksin gratis. Menurut sumber itu, kemungkinan pihak berwenang China memerintahkan perusahaan untuk memberi dosis vaksin ke Korut.
“Vaksin dari China segera dikirim dari laut. Biro Keamanan Perbatasan yang berpatroli dan tentara yang ditempatkan di perbatasan divaksinasi terlebih dahulu,” lanjut dia.
Sumber itu kemudian berujar, “Sudah jadi rahasia negara berapa banyak orang yang bisa divaksin menggunakan produk buatan China, yang baru saja tiba pertama kali.”
Alasan Pemerintah Korut meminta vaksin Sinovac karena vaksin ini bisa disimpan dan diangkut dengan suhu pendinginan normal 2 hingga 8 derajat Celsius.
Salah satu pedagang, mengungkapkan harapan agar vaksin yang diimpor cukup untuk menyuntik seluruh penduduk.
“Jika jumlah vaksin yang cukup diimpor di masa depan, warga Pyongyang dan semua personel militer di seluruh negeri akan divaksinasi,” ucap dia.
Per Selasa (16/5) malam, Badan pencegahan epidemi darurat Korut melaporkan sebanyak 269.519 orang memiliki gejala demam yang diduga terkait Covid-19. Sementara itu, 56 orang dilaporkan meninggal.
Pemantau lingkungan telah turun tangan untuk mencegah jumlah infeksi dengan menginstruksikan penduduk melakukan kebersihan dasar.
“Ketua RT mengunjungi setiap rumah pada pagi dan sore hari, menekankan bahwa mencuci tangan dan berkumur dengan air garam adalah cara yang efektif untuk mencegah virus corona,” kata warga Provinsi Pyongan Utara.
Selain itu, Kim juga mengerahkan ribuan tentara medis untuk membantu mendistribusikan obat ke wilayah di Korut.(*)
Sumber: cnnindonesia.com