PROBATAM.CO, Jakarta — Infeksi virus corona penyebab Covid-19 ditemukan dapat meningkatkan risiko diabetes. Hal ini ditemukan dalam studi teranyar yang dipublikasikan pada Senin (21/3) lalu.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology ini menemukan bahwa orang yang pulih dari infeksi SARS-CoV-2 memiliki risiko 40 persen lebih besar untuk didiagnosis diabetes di kemudian hari.
Studi tersebut mengevaluasi catatan medis dari 181,280 pasien Covid-19 di Departemen Veteran (VA) Amerika Serikat pada 1 Maret 2020 hingga 30 September 2021.
Catatan medis mereka kemudian dibangdingkan dengan 4,1 juta pasien VA yang tidak pernah terpapar virus SARS-CoV-2 dan 4,28 juta pasien lainnya yang menjalani rawat inap antara 2018-2019.
Tim peneliti menemukan bahwa mereka yang terpapar SARS-CoV-2 memiliki risiko 40 persen lebih besar terhadap diabetes tipe-2. Mereka juga lebih berisiko mengalami masalah pada kadar gula darah.
Tak hanya itu, risiko juga ditemukan meningkat pada orang yang tak memiliki faktor risiko sebelum terpapar virus.
Menurut para peneliti, diabetes tipe-2 berpotensi menjadi salah satu komponen long Covid, atau kondisi pasca-infeksi yang menyebabkan gejala dan masalah kesehatan jangka panjang.
Namun, perlu dicatat bahwa ada keterbatasan dalam penelitian mengenai Covid-19 yang meningkatkan risiko diabetes ini. Termasuk di antaranya populasi sampel yang hanya merupakan orang-orang di Departemen Veteran AS.
Beberapa ahli kesehatan berpendapat bahwa hasil penelitian tersebut tak bisa ditelah mentah-mentah karena keterbatasan yang ada. Orang-orang di Departemen Veteran AS, yang menjadi sampel penelitian, digambarkan sebagai kelompok orang berusia lansia dan memiliki penyakit yang mendasari.
“Studi yang dilakukan pada orang-orang di Departemen Vetaran AS dapat memengaruhi temuan, karena ada bias yang melekat pada populasi. Studi dan analisis lebih lanjut perlu dilakukan pada masyarakat umum,” ujar Direktur Pusat Endokrinologi dan Diabetes di Pusat Jantung dan Paru Deborah, Navinder Jassil, mengutip Healthline.
Sebelumnya, banyak ahli endokrinologi menduga bahwa Covid-19 dapat merusak pankreas dan memicu masalah gula darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes.
Direktur Institut Penelitian Diabetes, Camillo Ricordi mengatakan bahwa SARS-CoV-2 dapat menargetkan sel pankreas dan penghasil insulin. Kondisi ini bisa berdampak terhadap kerja pankreas dan melepaskan insulin dan berpotensi meningkatkan risiko diabetes.
Bukti yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa Covid-19 dapat memicu respons autoimun pada beberapa individu. “Ini telah terbukti menyebabkan penghancuran sel-sel di pankreas, yang penting untuk memproduksi insulin,” tambah Ricordi.
Seiring waktu berjalan, resistensi insulin yang diakibatkan oleh Covid-19 dapat meningkatkan risiko diabetes.(*)
Sumber: cnnindonesia.com