Asupan nutrisi protein bisa diperoleh melalui sumber hewani atau nabati. Namun, apa beda protein hewani dan nabati? (Photo: cnnindonesia.com)

Mengenal Beda Protein Hewani dan Nabati

PROBATAM.CO, Jakarta — Asupan nutrisi protein bisa diperoleh melalui sumber hewani atau nabati. Namun, apa beda protein hewani dan nabati?

Protein merupakan salah satu asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Nutrisi ini membantu membentuk otot, hormon, tulang, serta memperbaiki berbagai jaringan yang ada di tubuh.

Recommended Dietary Allowance (RDA) atau rekomendasi asupan harian untuk protein adalah 0,8 gram sederhana per kilogram berat badan.

RDA adalah jumlah yang Anda butuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dasar. Dalam arti tertentu, ini adalah jumlah minimum yang Anda perlukan agar tidak sakit dan bukan jumlah spesifik yang harus Anda makan setiap hari.

Lalu, apa perbedaan protein hewani dan nabati?

Sebagian orang menganggap bahwa daging hewan sebagai sumber protein dasar dan tidak menyadari fakta bahwa ada beberapa makanan vegetarian yang juga kaya protein.

Sebagaimana dilansir Times of India, perbedaan utama protein hewani dan nabati terletak pada kenyataan bahwa protein nabati memiliki lebih sedikit asam amino daripada protein hewani.
Protein hewani

Protein hewani sangat mirip dengan protein yang ditemukan dalam tubuh, sehingga lebih mudah diserap daripada protein pada tumbuhan, sebagian besar ditemukan pada daging, telur, dan produk susu.

Namun, itu tidak berarti bahwa Anda harus memangkas sayuran dari diet atau pola makan Anda.

Sembilan asam amino esensial yang ditemukan dalam protein hewani inilah yang menjadikannya sebagai protein ‘lengkap’ dan membantu tubuh dalam membangun otot dan tulang.
Protein nabati

Sayuran penuh dengan vitamin dan mineral dan memiliki kalori lebih rendah daripada daging atau telur. Namun, mereka tidak mengandung banyak protein per porsi seperti daging.

Selain itu, protein yang dikandungnya “kurang lengkap” dibandingkan dengan yang ada dalam daging, karena tidak mengandung semua asam amino yang dibutuhkan tubuh.

Lalu, bagaimana mendapatkan asam amino yang dibutuhkan bagi vegetarian dan vegan?

Anda perlu memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi mencakup berbagai protein nabati yang berbeda, termasuk kacang-kacangan, kacang-kacangan, produk dan biji-bijian berbasis kedelai serta buah dan sayuran. Varietas ini memastikan bahwa tubuh mereka mendapatkan berbagai asam amino yang diperlukan.
Protein hewani atau nabati, mana yang lebih sehat?

Persoalan mana yang lebih sehat masih menjadi perdebatan dan diperlukan lebih banyak penelitian.

Memang benar bahwa protein hewani menyediakan sumber protein yang lengkap, tetapi beberapa penelitian telah mengaitkannya dengan berbagai efek negatif bagi kesehatan, apalagi jika dikonsumsi berlebihan.

Di sisi lain, protein nabati menyediakan sejumlah nutrisi yang sehat bersama dengan protein.
Faktanya, beberapa penelitian menemukan bahwa kesehatan vegetarian secara keseluruhan lebih baik daripada non-vegetarian.

Dari semua ini, kuncinya adalah keseimbangan. Jika ada seorang vegetarian atau vegan, sebaiknya seimbangkan protein nabati dengan makanan lain yang memberikan nutrisi yang cukup bagi tubuh.

Dan non-vegetarian sebaiknya menghindari makanan kaya protein yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan.(*)

Sumber: cnnindonesia.com