PROBATAM.CO, Jakarta — Saffron merupakan salah satu rempah paling berharga sejak ribuan tahun lalu. Namun apa sebenarnya yang membuat rempah ini begitu mahal?
Saffron telah digunakan oleh sejumlah kekaisaran kuno untuk mewarnai pakaian, bahan baku parfum, dan memberikan rasa pada makanan.
Sejumlah tokoh sejarah seperti Alexander Agung dan Cleopatra bahkan menggunakan rempah ini. Alexander Agung menambahkan rempah ini untuk mandi dan membantu menyembuhkan bekas luka perang.
Sedangkan Cleopatra menggunakan saffron untuk ditambahkan pada susu kuda betina yang digunakannya mandi setiap hari. Campuran tersebut dikatakan telah meningkatkan kecantikan Cleopatra yang legendaris.
Apa yang dilakukan para tokoh sejarah ini mungkin hanya jadi angan bagi orang biasa. Pasalnya untuk satu kali mandi dengan bahan tambahan saffron mungkin membutuhkan biaya jutaan.
Saffron disebut sebagai makanan paling langka dan paling mahal di dunia, bahkan lebih berharga daripada kaviar, truffle, biji vanila premium, wasabi Jepang asli, dan makanan mewah lainnya. Bahkan ada satu periode dalam sejarah di mana saffron bisa lebih mahal dari emas.
Benang saffron merupakan sebuah bagian inti dari Crocus satiivus, sebuah bunga ungu dari famili Iris yang dikenal dengan nama saffron crocus.
Hanya ada tiga benang dalam satu bunga, sehingga untuk membuat sedikit rempah safron akan membutuhkan banyak bunga. Untuk membuat kurang dari setengah kilogram saffron dibutuhkan setidaknya 15 hingga 20 ribu bunga.
Namun jumlah bunga yang dibutuhkan bukan satu-satunya alasan dari mahalnya safron. Bunga saffron sangat halus, dan satu-satunya cara untuk mencabut benang saffron dengan benar adalah memetiknya pakai tangan.
Bunga saffron ini sangat halus sehingga jika benang saffron tidak dipetik segera setelah bunga mekar, mereka akan layu dan tidak dapat digunakan. Untuk memanen setengah kilogram saffron dibutuhkan sekitar 370 hingga 470 jam kerja.
Selain halus, bunga saffron juga disebut tidak mudah untuk tumbuh. Mereka tidak dapat terkena terlalu banyak sinar Matahari, tidak dapat terlalu banyak menerima air, dan tidak berjalan dengan baik dalam cuaca dingin. Bahkan suhu dingin dalam satu hari dapat menghancurkan seluruh tanaman.
Dilansir dari RD, bunga saffron ditanam pada musim panas dan siap panen pada pertengahan hingga akhir musim gugur. Saat akan panen, benang safron harus dipetik sesaat setelah Matahari terbit agar tidak rusak akibat teriknya sinar Matahari tengah hari.
Rasa rempah-rempah yang berbeda dan sulit dijelaskan membuat harga safron disebut sepadan. Satu gram safron kini dapat berharga Rp100 ribu, Rp200 ribu, dan bahkan lebih.(*)
Sumber: cnnindonesia.com